Pasar Monopsoni: Definisi, Karakteristik, Keuntungan dan Kelemahan Pasar Monopsoni

Definisi Pasar Monopsoni

Secara umum, definisi pasar monopsoni adalah salah satu dari sekian banyak bentuk pasar yang ada di Indonesia. Hanya ada satu konsumen atau pembeli yang dapat menguasai pasar monopsoni ini. Pembeli tersebut biasanya dapat disebut juga sebagai pelaku usaha dalam kegiatan ekonomi.

Pada umumnya, pasar ini berada di wilayah industri ternak dan perkebunan. Adapun faktor yang dapat menentukan keberadaan pasar ini adalah Biaya operasional yang sangat tinggi, lokasi penjual jauh dari kota sehingga sulit untuk dijangkau keberadaannya, tidak adanya keinginan yang tinggi untuk dapat membeli atau melakukan kegiatan ekonominya pada pasar tersebut dan sebagainya.

Contoh daripada pasar ini yaitu peternakan sapi yang berada di wilayah terpencil dan tidak mudah untuk dijangkau. Hal yang paling sulit untuk dilakukan dalam pasar ini adalah menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. 

Hal tersebut mengakibatkan para peternak menjual produk-produk yang dihasilkan hanya kepada satu konsumen dengan harga yang murah. Biasanya para penjual akan membeli produk dalam jumlah yang besar.

Baca juga: Sistem Ekonomi Komando: Definisi, Karakteristik, Keuntungan dan Kelemahan serta Contoh Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Komando

Karakteristik Pasar Monopsoni

Untuk dapat membedakan pasar monopsoni dengan pasar lainnya maka hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui karakteristiknya terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa karakteristik dari pasar monopsoni:

1. Hanya ada satu pembeli atau konsumen
Seperti apa yang telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya bahwa pasar monopsoni ini hanya ada satu pembeli atau konsumen saja yang menguasai pasar. Dengan demikian, pembeli pun akan menerima banyak keuntungan seperti harga yang cukup murah dan kualitasnya pun dapat tetap terjaga. 

Karena biasanya pasar ini terletak di daerah terpencil maka pembelinya pun sangat terbatas. Alhasil, penjual biasanya akan menerima tawaran-tawaran dari pembeli dengan mudahnya dengan tujuan agar produknya laku dijual.

Hasil produk yang dibeli dari produsen kemudian akan dijual kembali kepada pengguna akhir. Harga yang dijual bukanlah harga awal yang ia beli sebelumnya. Tujuan daripada hal itu adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba dari pengguna akhir.

2. Pembeli dapat menentukan harga
Kekuasaan yang dimiliki oleh pembeli ini seringkali membuat penjual merasa geger dan pasrah. Tak sedikit para pembeli yang melakukan tawar menawar produk dengan harga yang tidak sesuai dengan kualitas produk itu sendiri. Namun, akibat dari sedikitnya konsumen dalam pasar ini membuat para penjual sering menerima tawaran tersebut. 

Pada umumnya, ada ketentuan yang harus dapat dipatuhi oleh para pembeli ini. Hal itu terkait masalah harga yang harus dipertimbangkan. Harga harus dapat disesuaikan dengan harga pasar.

3. Hasil produknya berupa bahan mentah
Produsen dalam pasar ini biasanya akan menjual hasil produk mentahnya kepada penjual, seperti halnya peternak yang menghasilkan produk bahan mentah seperti susu sapi dan sebagainya.

4. Pendapatan yang tidak merata
Para produsen seringkali menerima harga yang tidak seimbang dari pembeli sehingga perolehan laba sangat sulit untuk didapatkan. Sedangkan para pembeli tersebut dapat menentukan harga produk dari produsen, lalu kemudian ia akan menjualnya kembali kepada penggunaan akhir namun dengan harga jual yang tinggi dibanding harga awalnya. Hal itulah yang seringkali membuat pembeli mendapatkan keuntungan yang besar dari pada penjual atau produsen. 

5. Rentan terjadinya perselisihan
Ketidakseimbangan antara harga jual dengan kualitas produk seringkali membuat para produsen merasa sangat dirugikan. Sayangnya, para pemerintah belum mengatur hal tersebut dalam pasar monopsoni ini.

Baca juga: Firma: Definisi, Karakteristik, Sifat-sifat, Jenis, serta Keuntungan dan Kelemahan

Keuntungan dan Kelemahan Pasar Monopsoni

Setiap segala sesuatu pasti memiliki keuntungan dan kelemahannya masing-masing, tak terkecualikan pada pasar monopsoni ini. Berikut penjelasannya:

1. Keuntungan pasar monopsoni
Produk yang dijual pada pasar ini umumnya memiliki kualitas yang sangat baik
Mampu mengupayakan inovasi dan kreatifitas untuk memproduksi barang dengan harga yang dapat dijangkau

Harga produk dapat ditentukan dengan mudah oleh pembeli
Promosi tidak digunakan dalam pasar ini karena penjual cenderung langsung dengan mudahnya menemukan pembeli

2. Kelemahan pasar monopsoni
Kebebasan pembeli dalam menentukan harga produk, terutama pada saat adanya inflasi. Kita semua tahu bahwa inflasi akan mengakibatkan semua harga akan menjadi naik namun pada pasar ini, pembeli tidak ingin membeli produk tersebut dengan harga yang tinggi. Mereka akan membelinya apabila diberikan harga yang sama seperti sebelumnya.

Aspirasi penjual seringkali diabaikan oleh para pembeli. Alhasil, hal tersebut hanya membuat para penjual bersikap pasrah terhadap sikap penjual
Segala problema yang terjadi pada negara, umumnya akan memberatkan para produsen atau penjual saja. Seperti halnya masalah inflasi yang telah dijelaskan sebelumnya.

Baca juga: Pangsa Pasar (Market share): Pengertian, cara mengetahui ukuran pasar dan cara meningkatkan pangsa pasar

Demikian penjelasan mengenai definisi, karakteristik, keuntungan dan kelemahan dari pasar monopsoni. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi semuanya. Terimakasih telah membaca.