Pengertian, Fungsi dan Jenis Seni Tari

Pembahasan selanjutnya adalah bertemakan budaya yaitu seni tari pada kali ini kita akan mempelajari mengenai seni tari baik dari pengertiannya, fungsi, unsur hingga jenis dari seni tari tersebut. 

Pengertian Seni Tari

Berkembangnya zaman akan membuat pola pikir manusia semakin berkembang, sejenak ketika terdengar kata seni tari pasti akan terbayang gerakan anggota tubuh yang diiringi oleh musik.

Tetapi bukan hanya sekedar itu saja, ada banyak pendapat dari para ahli mengenai seni tari yakni:

Yulianti Parani
gerakan ritmis sebagian atau seluruh tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang diikuti oleh ekspresi tertentu.
Soedarsono
ekspersi dari jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak tubuh secara ritmis dan indah.
Curts Sachs
kumpulan dari gerak yang ritmis.

Maka dari ketiga pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa seni tari adalah kumpulan dari gerakan yang ritmis yang berasal dari gerka tubuh dalam mengungkapkan perasaan dari penari yang dilengkapi dengan iringan musik.

Pengertian, Fungsi dan Jenis Seni Tari

Fungsi Seni Tari

Selain menjadi sarana dalam mengungkapkan perasaan manusia, seni tari memiliki fungsi yang lebih dari itu, diantaranya seni tari berfungsi sebagai berikut :

1. Sebagai sarana keagamaan
Pada zaman dahulu seni tari erat kaitannya dalam upacara keagamaan yang bersifat sakral atau sebagai sarana dalam komunikasi dengan Tuhan. Contohnya di Indonesia terdapat tari Kecak, Sang Hyang, Rejang, dan Keris.

Seni tari yang digunakan sebagai upacara adat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Peristiwa alamiah: tarian upacara adat yang bersifat alami selalu berhubungan dengan peristiwa alam. Misalnya tarian dalam upacara  menanam padi (tari ngaseuk), tarian untuk meminta kesuburan tanah dan meminta hujan, tarian untuk meminta keselamatan dan tolak bala.

b. Peristiwa kehidupan: tarian yang digunaka dalam upacara adat pada peristiwa kehidupan erat kaitannya dengan kehidupan yang dijalani manusia. Misalnya dalam perkawinan (tari wolane: Maluku), kematian (tari ngaben: Bali), kelahiran (tari holana: NTT) dan khitanan (tari Sisingaan: Jawa Barat).

2. Sebagai sarana pergaulan
Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan orang lain. Maka untuk mempermudah dalam pergaulan ada tari pergaulan yang menjadi sarana untuk  akrab dengan orang lain. Contohnya tari jaipongan, tari  adu jago: surabaya, tari tayub : jawa timur, dan tari manduda: sumatera barat.

3. Sebagai hiburan
Fungsi utama dari seni tari adalah sebagai hiburan dan dipertontonkan untuk orang banyak dan hampir setiap daerah memiliki tarian masing-masing dan bertujuan untuk menghibur masyarakatnya sendiri.


Unsur seni tari

Seni tari terdiri dari beberapa unsur lainnya yang membuat tarian tersebut menjadi indah, maka unsur seni tari itulah yang menjadi pedoman dalam pembuatannya. Berikut adalah unsur seni tari:

1. Ragam gerak
Gerak adalah unsur utama dalam seni tari yang timbul dari anggota tubuh dan memiliki nilai estetika. Penari seolah-olah mengungkapkan perasaannya melalui gerak ketika menari. Maka dari itu seorang seniman tidak asal dalam mengerakan tubuh saja, tetapi mempertimbangkan makna dari gerak tersebut.

2. Bentuk iringan
Iringan dalam seni tari dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, internal dan eksternal. Iringan internal berupa iringan yang muncul dari dalam diri penari (hentakan tangan, tepuk tangan) dan sedangkan iringan eksternal berupa iringan yang timbul dari alat musik (musik gamelan).

3. Kostum 
Kostum merupakan penunjang dalam seni tari dengan adanya kostum bisa menambah nilai estetik tari yang dibawakan. Kostum yang digunakan tentunya juga harus dicocokan dengan tarian yang dibawakan misalnya jika tarian upacara adat maka menggunakan kostum yang sederhana, sedangkan untuk tarian modern bisa menggunakan kostum yang menonjolkan keindahan.

4. Pola lantai
Pola lantai juga menjadi unsur yang penting dalam seni tari, pola lantai merupakan posisi yang dilakukan oleh penari sehingga gerakan yang disajikan akan terarah. Pola lantai yang digunakan bisa bersifat asimetris, simetris, garis lurus, lengkungan, dan lingkaran.

Pada tarian upacara adat sering menggunakan pola lantai lingkaran yang diyakini erat kaitannya dengan hal sacral dan mistis. Contohnya tari kecak : Bali.


Konsep seni tari

Di indonesia tidak hanya terdapat satu atau dua seni tari, bahkan setiap daerah memiliki seni tari yang berbeda-beda. Meskipun antara satu dengan yang lain sangat berbeda tetapi ada kesamaan yaitu ruang, tenaga, dan waktu.

1. Ruang gerak
Ruang gerak sangat dibutuhan dalam seni tari ketika tarian tersebut disajikan, dan ruang gerak dalam seni tari dibedakan menjadi dua yaitu, ruang gerak sempit (pribadi) merupakan ruang gerak yang dibutuhkan ketika penari tidak melakukan perpindahan dan ruang gerak luas (umum) merupakan ruang gerak yang diperlukan jika penari melakukan perpidahan tempat.

2. Tenaga
Dalam gerakan tari juga membutuhkan tenaga, sehingga dalam penyajiannya terkesan indah dan tercipta kesan kompak, ritmis, dan dinamis. Nah, dalam menyajikan tarian penari akan menggunakan tenaga dengan intensitas lemah, sedang, dan kuat.

3. Waktu
Waktu dalam seni tari lebih tepatnya menggunakan istilah tempo, karena dalam melakukan gerakan penari harus memperhatikan cepat lambatnya gerakan tersebut. fungsi tempo dalam seni tari adalah untuk menimbulkan kesan dinamis.

Jenis seni tari

Jenis tarian yang ada di indonesia terbagi menjadi tari tradisional, tari kreasi baru, dan tari kontemporer. Untuk lebih jelasnya maka bisa disimak dibawah ini:

1. Tari tradisional
Tari tradisional merupakan tarian yang berasal dari daerah yang kemudian secara turun temurun menjadi budaya daerah setempat. Tari tradisional berhubungan erat dengan keagamaan dan kepahlawanan. Nah, tari tradisional terbagi menjadi dua:

a. Tari keraton
Tari keraton muncul dan berkembang dari kaum bangsawan keraton. Maka tarian tersebut tidak diperbolehkan bagi sembarangan orang untuk menyajikan tarian tersebut karena tari keraton mempunyai aturan yang baku.

b. Tari rakyat
Tari yang muncul dan berkembang di kalangan masyarakat setempat, masyarakat kebanyakan menciptakan tarian tersebut atas bentuk syukur. Contohnya tari dalam menyambut hasil panen padi. Tarian tersebut akan berkembang dan menjadi budaya setempat.

2. Tari kreasi baru
Tarian ini merupakan perkembangan dari tari tradisional, pada awalnya seniman melakukan pengembangan atau modifikasi beberapa gerak  tarian yang bisa dinikmati oleh umum. Misalnya tari rapai terdiri dari gerakan tari seudati, saman dan zapin.

3. Tari kontemporer
Tarian ini adalah tarian moderen yang mengalami perkembangan pesat di indonesia, tari kontemporer lahir dari pengembangan tari kreasi yang telah mencapai puncak akhir dalam pengembangan teknisnya. Tari kontemporer memiliki gerakan yang bervariasi dan unik serta iringannya pun modern.