Sistem Dropship: Pengertian, cara kerja, kelebihan dan kekurangan serta pembahasan lengkap

Pengertian Dropship

Istilah dropship mungkin sudah tidak asing lagi untuk didengar. Secara umum, definisi dropship adalah salah satu bentuk dari pemasaran yang dilakukan oleh seseorang. 

Pada umumnya mereka tidak perlu bersusah payah untuk membeli dan menyimpan produk yang akan dijualnya, yang mereka lakukan hanyalah meneruskan pesanan yang diinginkan oleh konsumen kepada seorang supplier atau produsen secara langsung.

Ada yang berpendapat lain bahwa definisi dropship adalah suatu metode pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan sistem online. Dengan kata lain, seorang dropshipper sudah tidak perlu lagi melakukan promosi dan lain sebagainya. Jadi, seorang dropshipper hanya akan mengontrol dan meneruskan pesan dari konsumen ke produsen atau supplier.

Tahukan anda bahwa reseller dan dropship adalah dua hal yang sangat berbeda? Perbedaan tersebut dapat dilihat dibawah ini:

• Seorang reseller akan membeli produk barang kepada produsen atau suppliernya terlebih dahulu, lalu ia dapat menyimpan atau bahkan menjualnya lagi kepada konsumen akihr.

• Sedangkan, seorang dropshipper tidak dapat membeli produk barang dari produsen atau supplier. Ia hanya melakukan pemasaran dengan cara sistem online, seperti melayani pembeli melalui chat dan lain sebagainya. Apabila seorang konsumen tertarik dengan produk yang dipasarkan oleh dropshipper maka ia akan meneruskannya kepada atasan atau produsen / supplier.

Cukup jelas bukan perbedaannya, simak penjelasan lainnya mengenai sistem dropship dibawah ini.

Baca juga: Administrasi: Definisi, tujuan, fungsi , ciri-ciri beserta pembahasan lengkap tentang administrasi

Cara Kerja Sistem Dropship

Seiring dengan perkembangan jaman maka ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pemasaran, promosi dan lain sebagainya. Setiap orang sebenarnya dapat berperan menjadi seorang penjual, supplier dan lain-lain. Untuk mengetahui bagaimana cara sistem dropship itu bekerja, mari kita simak berikut ini:

1. Penjual atau pengecer akan melakukan promosi terhadap produk yang ingin dijualnya. Promosi dapat dilakukan melalui website, marketplace, media sosial dan lain-lain.
2. Konsumen atau pembeli yang tertarik dengan iklan produk tersebut langsung akan menghubungi penjual atau pengecer untuk segera melakukan pemesanan.

3. Konsumen akan membayar produk tersebut kepada si penjual. Konsumen dapat melakukan sistem pembayaran melalui beberapa akses seperti transfer bank, SMS Banking, Paypal dan lain-lain.
4. Penjual dapat mengambil keuntungan dari adanya pembayaran tersebut, kemudian ia akan meneruskan pesanan dan beberapa catatan yang diinginkan oleh konsumen kepada supplier. 

5. Penjual akan membayar harga yang telah ditetapkan oleh supplier.
6. Supplier akan melakukan packing produk yang dipesan oleh konsumen. Namun dengan tetap dengan memakai nama si penjual.
7. Barang akan segera dikirim melalui jasa pengiriman yang tersedia.

Baca juga: Supplier: Definisi, ciri-ciri, peran dan tugas, jenis-jenis, cara kerja beserta pembahasan lengkapnya tentang supplier

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Dropship

Setiap bisnis yang diajlankan oleh seseorang atau kelompok pasti memiliki kekuranagn dan kelebihannya masing-masing, hal itu tidak terkecualikan pada bisnis yang dijalankan oleh dropshipper kali ini. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan dan kelebihan sistem dropship, mari kita simak penjelasan dibawah ini:

1. Kelebihan sistem dropship
• Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa dropship hanya bergerak dibidang pemasaran dengan menggunakan sistem online dan tidak perlu lagi bersusah payah untuk membeli atau mengemas barang sehingga modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar atau bahkan tidak memerlukan modal sama sekali. 
• Sistem dropship umumnya sangat mudah untuk dilakukan bagi siapa saja.

• Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa toko dan lain sebagainya 
• Hanya perlu menyediakan gadget dan jaringan internet yang memadai 

• Ada kemungkinan-kemungkinan resiko yang terjadi sangat kecil. Dengan kata lain, apabila produk mengalami kerusakan atau bahkan tidak laku untuk dijual maka seorang dropshipper tidak perlu merasa khawatir secara berlebihan.
• Seorang dropshipper dapat melakukan pemasaran dimana saja dan kapan saja.

2. Kekurangan Sistem Dropship
• Adanya persainan yang ketat menyebabkan dropshipper mengalami kesulitan untuk mencari konsumen.
• Keuntungan yag didapatkan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan sistem pemasaran lainnya.

Baca juga: Reseller: Definisi, ruang lingkup, kelebihan dan kekurangan serta pembahasan lengkap tentang reseller

Demikian penjelasan mengenai definisi, cara kerja, kelebihan dan kekurangan serta pembahasan lengkap. Semoga artikel ini bermanfaat bagi semuanya. Terimakasih telah membaca. 

Kunjungi artikel lainnya pada halaman website kami.