Emiten: Definisi, Tujuan, Syarat-syarat beserta Contohnya

Apakah anda pernah mendengar istilah yang satu ini? Istilah tersebut mungkin hanya dimengerti oleh segelintir orang saja. Namun bagaimana dengan anda sendiri? Apakah anda telah mengetahui istilah tersebut? atau malah justru belum paham sama sekali? 

Tak sedikit orang-orang yang menyamakan emiten ini dengan perusahan publik. Lalu timbul pertanyaan lain, “bagaimana cara membedakannya?”. Apakah emiten dapat dilakukan bebas oleh publik? Apa sih tujuan dari emiten tersebut? Lalu, bagaimanan dengan emiten yang berada di indonesia ini sendiri. Apakah ada contoh nyatanya?

Artikel ini akan membantu anda untuk menemukan jawaban-jawaban diatas, sekaligus memberi wawasan lebih kepada anda para pembaca artikel ini. Simak penjelasannya berikut ini:


Definisi Emiten

Secara umum, emiten merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Tindakan yang dimaksud adalah dengan memberikan atau menjual efek seperti obligasi korporasi, saham (right issue, warrant), surat berharga negara, exchange traded fund (ETF), efek beragun aset (EBA), derivative (kontrak opsi saham, kontrak berjangka) dan sebagainya kepada masyarakat atau publik guna tercapainya tujuan tertentu.

Ada yang berpendapat lain bahwa emiten merupakan sebuah perusahaan swasta ataupun BUMN. Perusahaan ini aktif dalam memperjualbelikan obligasi atau sahamnya pada bursa efek.

Tahukah anda bahwa emiten dengan perusahaan publik itu berbeda? Namun sayangnya, masih banyak segelintir orang yang sering mengganggap kedua hal itu sama. Mari kita lihat perbedaan yang mendasar diantaranya keduanya, simak berikut ini:

Emiten dan Perusahaan publik sama-sama bentuk dari salah suatu perusahaan, namun perusahaan publik tidak melakukan jual beli seperti emiten. Biasanya, perusahaan ini telah memiliki 300 atau bahkan lebih pemegang saham  dan memiliki modal disetor minimal sejumlah Rp.3 Miliar. Berbeda dengan emiten, perusahaan ini melakukan berbagai macam penawaran efek yang akan dia jual ke publik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa emiten adalah pihak yang melakukan IPO. Sedangkan pada perusahaan publik lebih kepada perseroan terbatasnya (PT) yang telah melakukan IPO. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat tabel perbedaannya dibawah ini.


No.
Aktivitas
Emiten

Bukan Emiten


Perusahaan terbuka
Perusahaan tertutup
Perusahaan tertutup
1.
Hanya menjual saham ke publik
Ya
Tidak
Tidak
2.
Hanya menjual obligasi ke publik
Tidak
Ya
Tidak
3.
Menjual saham dan obligasi ke publik
Ya
Tidak
Tidak

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi: Definisi, Karakteristik Serta Faktor Yang Mempngaruhi Pertumbuhan Ekonomi


Syarat - syarat Emiten


Ada syarat tertentu agar perusahaan dapat menjadi emiten, simak berikut ini:

1. Agar perusahaan bisa mendapatkan modal maka ia harus menawarkan efek kepada para investor. Efek yang bisa dijual yaitu : 
Exchange Traded Fund (ETF)
Kontrak opsi saham, kontrak berjangka (Derivatif)
Obligasi korporasi
Efek beragun aset (EBA)

Saham (right issue, warrant)
Surat berharga negara atau komersial
Unit penyertaan kontrak investasi kolektif
Tanda bukti utang
Surat pengakuan utang

2. Efek yang ditawarkan harus memiliki prestasi 

3. Efek yang ditawarkan tidaklah cacat terhadap hukum 

4. Apabila perusahaan ingin menjadi emiten maka ia harus dapat mengetahui segala informasi mengenai efek-efek yang akan ia tawarkan kepada para investor. 

5. Dapat bertanggungjawab terhadap efek yang ditawarkan 

Baca juga: Produk Domestik Bruto (PDB): Pengertian, Fungsi, Macam-macamnya serta pendekatan yang berada dalam PDB


Tujuan Emiten

Dari penjelasan sebelumnya, lalu apasih tujuan dari emiten itu sendiri? Berikut adalah beberapa tujuan dari emiten yang harus anda pahami.

1. Membuka peluang investasi
Ketika para investor telah membeli efek yang ditawarkan dari emiten tersebut maka peluang investasi yang akan ia dapat sangat besar. Mengapa demikian? karena si pembeli akan mendapatkan dividend dan juga bagian dari kepemilikan perusahaan. 

2. Memperluas pangsa pasar
Ketika para investor telah mendapatkan modal, modal tersebut yang kemudian akan digunakan sebagai bidang usahanya. Dengan begitu ia dapat memperluas usahanya tersebut kedalam pangsa pasar dan juga dapat meningkatkan kapasitas produksi usahnya.

3. Memperbaiki struktur modal
Dengan adanya emiten tersebut, pembeli dapat memperbaiki struktur modal dengan cara menyeimbangkannya dengan modal asing.

4. Transisi pemegang saham
Ketika mereka telah membeli efek yang ditawarkan emiten maka otomatis akan ada pengalihan pemegang saham dari yang lama ke yang baru.

Baca juga: Pasar Modern: Definisi, Karakteristik, kelebihan dan kekurangan pasar modern


Contoh Emiten




Ket: Tbk merupakan singkatan dari terbuka.

Demikianlah penjelasan mengenai definisi, tujuan, syarat-syarat beserta contoh dari emiten. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat kepada para pembacanya. Terimakasih.