Sistem Ekonomi Campuran: Definisi, Karakteristik, Keuntungan dan Kelemahan serta Contoh Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Campuran

Kita semua tahu bahwa sistem ekonomi itu ada banyak macamnya. Pada artikel kali ini, kita juga akan membahas mengenai sistem ekonomi tersebut. Namun, apasih yang menjadi perbedaan sistem ekonomi campuran ini dengan ekonomi lainnya? 

Apa saja yang menjadi keuntungan dan kelemahan dari sistem ekonomi campuran ini? Untuk dapat menjawab semua persoalan-persoalan tersebut, artikel ini adalah solusinya. Simak penjelasan berikut ini:

Definisi Sistem Ekonomi Campuran

Secara umum, definisi dari sistem ekonomi campuran adalah adanya berbagai macam pihak yang ikut terlibat dalam sistem ekonomi ini. Jadi, mulai dari pemerintahan hingga pihak swasta pun saling bekerjasama untuk dapat meningkatkan perekonomian yang berada didalam negaranya.

Ada yang berpendapat bahwa sistem ini merupakan gabungan antara sistem ekonomi komando atau terpusat dan gabungan dari sistem ekonomi liberal atau kapitalis. Sistem ekonomi ini dapat dilakukan oleh pihak swasta namun dengan catatan bahwa pemerintah juga berhak untuk ikut campur (intervention) di dalamnya .

Tujuan utama dari adanya keterlibatan pemerintah dalam sistem ekonomi ini adalah agar perekonomian benar-benar berjalan dengan baik, dapat memberi manfaat serta kesejahteraan bagi masyarakatnya. Tak dapat dipungkiri bahwa banyak negara-negara yang menganut sistem ini untuk mengatasi masalah perekonomiannya .

Baca juga: Produksi: Definisi, Tujuan dan Fungsi serta Bentuk-bentuk Produksi

Karakteristik Sistem Ekonomi Campuran

Karakteristik merupakan hal yang penting untuk dapat membedakan sistem ekonomi ini dengan sistem ekonomi lainnya. Simak penjelasannya berikut ini:

Berbagai pihak mulai dari pemerintah sampai pada pihak swasta ikut terlibat dalam membangun perekonomian suatu negara.
Pihak swasta dapat bebas melakukan kegiatan ekonomi di suatu negara namun masih tetap berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini, pemerintah akan memberlakukan batasan-batasan serta melakukan intervensi atau campur tangan apabila pihak swasta tidak mematuhi ketentuan yang ada.

Sebagai pemerintah maka ia akan turut andil dalam mengatur perencanaan, peraturan / ketentuan, serta kebijakan untuk kebaikan perekonomian negaranya.
Pemerintah akan mengawasi secara langsung terjadinya persaingan pasar. Persaingan pasar tetap harus dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku

Jenis dan jumlah barang yang diproduksi tergantung pada mekanisme pasarnya seperti apa.
Pemerintah menguasai segala sumber daya vital yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Baca juga: Bisnis: Definisi, Tujuan, Fungsi dan Jenis-jenis Bisnis

Keuntungan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran

Dalam sebuah sistem pasti ada keuntungan dan kelemahannya. Hal itu tak terkecualikan pada sistem ekonomi ini. Ada beberapa keuntungan dan kelemahan yang harus anda ketahui, yaitu:

1. Keuntungan Sistem Ekonomi Campuran
Hak invididual diakui secara langsung oleh pemerintah.
Harga produk barang ataupun jasa dapat ditetapkan dan dikendalikan, sehingga perekonomiannya dapat stabil.

Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat adalah kedua hal yang diutamakan oleh pemerintah.
Pihak swasta hanya dapat melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan begitu, mereka tidak akan bisa mengeksploitasi sumber daya secara semaunya.

Masyarakat dapat bebas melakukan atau mengembangkan kreativitas dan inovasi guna tercapainya tujuan masyarakat.
Laju pertumbuhan ekonomi menjadi semakin cepat karena adanya persaingan bebas.

2. Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran
Pemerintah sangat mendominasi. Dengan kata lain, pemerintah disini mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dibanding pihak-pihak lainnya.
Sayangnya, walaupun pemerintah ikut andil dalam kegiatan perekonomian tersebut namun masih banyak saja masalah-masalah yang terjadi, khususnya di dalam negeri seperti inflasi, pengangguran dan lain-lain.

Sistem ini tidak mampu mewujudkan pemerataan pendapatan 
Dengan adanya intervensi dari pemerintah maka pihak swasta pun menjadi tidak mampu untuk memaksimalkan tujuannya
Sulit menentukan batasan sumber produksi yang dikuasai oleh pemerintah dan pihak swasta

Baca juga: Kegiatan Ekonomi: Definisi, Tujuan dan Bentuk-bentuk Kegiatan Ekonomi

Negara yang menganut Sistem Ekonomi Campuran

Tak sedikit negara yang menganut sistem ekonomi campuran ini, seperti Australia, Mesir, Perancis, Maroko, Malaysia, Filipina, India dan bahkan Indonesia itu sendiri pun menganut sistem ekonomi tersebut. 

Demikian penjelasan mengenai definisi, karakteristik, keuntungan dan kelemahan serta contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat bagi semuanya. Terimakasih telah membaca.