Pasar Tradisional: Definisi, Karakteristik, Keuntungan dan Kelemahan beserta Contoh dari Pasar Tradisional

Apakah anda pernah mendengar istilah yang satu ini? Sejauh mana anda mengetahui istilah tersebut? Disamping itu, mungkin masih banyak orang yang belum paham atau bahkan belum mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar tradisional ini. 

Oleh sebab itu, artikel ini akan membahas dan menjelaskan secara jelas mengenai pasar tradisional itu seperti apa, ciri-ciri atau karakteristiknya bagaimana, keuntungan dan kelemahan yang ada pada pasar tersebut serta contoh pasar tradisional yang harus anda ketahui, khususnya di Indonesia ini. Simak penjelasannya berikut ini:


Definisi Pasar Tradisional

Secara Umum, definisi pasar tradisional adalah salah satu dari sekian banyak bentuk pasar yang ada. Namun, pada pasar ini masih menggunakan proses transaksi yang tradisional seperti tawar menawar harga produk dan sebagainya.

Biasanya, pasar ini tidak terletak dilokasi yang tertutup atau indoor namun lebih kepada yang terbuka atau outdoor. Pasar ini menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok manusia mulai dari makananan hingga pakaian. 

Pihak-pihak yang ikut terlibat dalam mengelola pasar tradisional ini adalah pihak swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan juga Badan Usaha Miliki Negara (BUMN). 

Anda mungkin sering menemukan pasar tradisional ini di lingkungan sekitar. umumnya, pasar ini berupa los, kios atau gerai dan dasaran terbuka lainnya. Hal yang sangat disayangkan adalah kondisi pasar jenis ini kadang terlihat kumuh karena kebersihannya kurang terjaga dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Sistem Ekonomi Tradisional: Definisi, Karakteristik, Keuntungan dan Kelemahan serta Contoh Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Tradisional


Karakteristik Pasar Tradisional

Untuk dapat membedakan jenis pasar ini dengan jenis pasar lainnya maka hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui karakteristiknya terlebih dahulu. Simak penjelasannya berikut ini:

Produk-produk kebutuhan pokok biasanya sangat mudah ditemukan dalam pasar ini seperti sayuran, buah-buahan, bumbu masak dan bahan mentah lainnya.
Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dan penjaga ketertiban saja, tidak dalam operasionalnya secara langsung.

Proses tawar menawar sangat rentan terjadi di pasar ini
Pada umumnya, harga-harga produk yang ada dipasar ini cukup mudah dijangkau oleh masyarakatnya

Lokasi pasar ini biasanya terletak pada area yang terbuka
Praktik monopoli ini jarang ditemukan dalam pasar tradisional

Baca juga: Sistem Ekonomi Komando: Definisi, Karakteristik, Keuntungan dan Kelemahan serta Contoh Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Komando


Keuntungan dan Kelemahan Pasar Tradisional

Setiap jenis pasar yang ada pasti memiliki keuntungan dan kelemahannya masing-masing, hal itu tidak terkecualikan pada jenis pasar yang satu ini. Simak penjelasannya dibawah ini:

1. Keuntungan pasar tradisional
Pasar bersaing secara sehat dan jauh dari praktik monopoli yang dapat merugikan masyarakat setempat.
Umumnya, pendapatan yang dimiliki oleh seluruh pedagang dalam pasar tradisional tersebut adalah merata. 

Kejujuran adalah hal yang paling utama dalam kegiatan ekonomi yang ada di pasar tradisional ini.
Tidak adanya intervensi atau campur tangan dari pemerintah secara langsung terhadap operasional pasar
Para produsen atau penjualnya dapat keluar masuk dalam pasar dengan mudah. 

2. Kelemahan pasar tradisional
Laju pertumbuhan pada pasar tradisional ini umumnya sangat lambat 
Tidak adanya persaingan pasar. Karena penjual atau produsennya belum mampu untuk membuat atau bahkan mengembangkan ide kreatif dan inovatif atas produk yang dihasilkanya

Budaya yang berada dalam pasar ini pada umumnya sangat kental sehingga sangat sulit untuk dapat merubahnya
Pasar ini biasanya hanya menjual dan menyediakan produk yang sangat terbatas. Tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki misalnya ternak (sapi, ayam, kambing, ikan, lele, dll), bertani (beras, jagung, kacang, dll), serta bahan baku lainnya.
Harga yang ada didalam pasar ini umumnya tidak memiliki standar yang terlalu jelas. Mereka lebih pada didasarkan proses tawar menawar yang terjadi antara produsen dan konsumennya.

Baca juga: Firma: Definisi, Karakteristik, Sifat-sifat, Jenis, serta Keuntungan dan Kelemahan


Contoh Pasar Tradisional

Setelah mengetahui penjelasan mengenai definisi, karakteristik serta keuntungan dan kelemahan pasar tradisional. Mungkin sekarang kita sudah tidak asing asing lagi mendengar istilah tersebut. Berikut adalah contoh dari pasar tradisional yang mungkin berada di lingkungan sekitar anda:
Pasar ikan (Medan)
Pasar Minggu (Jakarta)
Pasar Senen (Jakarta)
Pasar Beringharjo (Yogyakarta)

Demikian penjelasan mengenai definisi, karakteristik, keuntungan dan kelemahan beserta contoh dari pasar tradisional. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat bagi semuanya. Terimakasih telah membaca.