Motif Ekonomi: Definisi, Tujuan dan Jenis-jenis Motif Ekonomi

Definisi Motif Ekonomi

Secara umum, definisi motif ekonomi adalah niat atau dorongan yang dimiliki oleh keinginan seseorang baik individu maupun kelompok untuk melakukan suatu kegiatan dibidang ekonomi. Jadi, tanpa adanya alasan niat atau dorongan tersebut kegiatan itu tidak akan bisa berjalan dengan maksimal. 

Pendapat lain mengatakan bahwa motif ekonomi juga dapat didefinisikan sebagai alasan mendasar yang ada dalam logika seseorang. Hal itu mencakup mengapa ia mau melakukan kegiatan ekonomi tersebut, mengapa ia bertindak demikian dan untuk apa ia mengejar tujuan tersebut. 

Secara etimologis, definisi motif ekonomi berasal dari bahasa inggris yaitu “motive” yang mempunyai arti bahwa seseorang yang melakukan kegiatan atau aktivitas, khususnya dibidang ekonomi dimulai dengan adanya alasan atau faktor penggerak terlebih dahulu. Tanpa adanya hal tersebut maka kita akan sulit untuk mencapai tujuan tertentu. 

Baca juga: Komunikasi Bisnis: Definisi, Tujuan, Unsur dan Jenis-jenisnya


Tujuan Motif Ekonomi

Pada umumnya, tujuan utama dari individu atau kelompok yang melakukan motif ekonomi tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mengapa demikian? Karena dengan kebutuhan itu, keberlangsungan hidup manusia akan terus dapat di pertahankan bahkan dapat ditingkatkan. 

Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya motif ekonomi dari dalam diri seseorang atau pun kelompok tersebut dapat mempengaruhi kehidupan atau kesejahteraannya. Kebutuhan manusia tersebut dapat dibagi menjadi tiga (3) bagian yaitu, kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Istilah tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bukan. Simak penjelasannya berikut ini: 

1. Kebutuhan Primer: Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling mendasar dan wajib  dipenuhi untuk keberlangsungan hidupnya. Misalnya seperti minuman, makanan, tempat tinggal, pakaian dan lain-lain.  

2. Kebutuhan Sekunder: Untuk mendukung jalanya kebutuhan primer diatas maka kita juga perlu kebutuhan sekunder ini. Dengan kata lain, kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan tambahan seperti halnya motor, buku, alat tulis, majalah, televisi dan lain-lain.

3. Kebutuhan Tersier: Kebutuhan tersier ini juga dapat disebut sebagai kebutuhan prestisius. Jadi, kebuthan itu bentuknya untuk mengangkat derajat atau harga diri seseorang. Misalnya seperti rumah mewah, alat musik, alat-alat olahraga dan lain-lain. 

Baca juga: Pendapatan Nasional: Definisi, Tujuan, Jenis-jenis dan Pendekatan Pendapatan Nasional


Jenis - jenis Motif Ekonomi

Tahukah anda bahwa dalam motif ekonomi ada beberapa jenis yang harus kamu ketahui seperti motif intrinsik, ekstrinsik, individu, organisasi dan lain-lain. Simak penjelasannya berikut ini:

1. Berdasarkan faktor penyebabnya
a. Motif intrinsik: Motif ini timbul dari dalam diri seseorang secara alami tanpa adanya pengaruh dari luar lingkungannya. Jadi, hanya pribadi kita yang dapat merasakannya dan bergerak untuk melakukan sesuatu. 

Misalnya seperti ketika kita merasa haus dan lapar maka secara sadar kita langsung akan berpikir bagaimana caranya agar lapar dan haus ini dapat berhenti. Biasanya orang akan membeli makanan dan minuman bukan. Masih banyak contoh lainnya yang dapat kita lihat dalam kehidupan ini. 

b. Motif ekstrinsik: Berbanding terbalik dengan motif sebelumnya. Pada motif ini, seseorang akan lebih dipengaruhi oleh faktor dari luar atau lingkungannya. Motif ini bisa disebut juga sebagai suatu keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang. 

Misalnya, teman anda menunjukan kepada anda bahwa smartphone miliknya adalah merek atau produk yang bagus. Dengan hal tersebut maka timbul keinginan dari dalam diri anda untuk membeli smartphone seperti yang teman anda miliki. Itulah salah satu contoh dari motif ekstrinsik, masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat anda temui dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Retail: Definisi, Fungsi dan Jenis-Jenisnya

2. Berdasarkan pelaku ekonomi
a. Motif individu: Motif ini hampir mirip dengan motif intrinsik sebelumnya. Namun, pada motif ini lebih kepada keinginan untuk memperbaiki dan mensejahterahkan kehidupannya dibidang ekonomi. Hal itu berdasarkan kondisi dari dirinya sendiri maupun keluarganya. Motif individu ini dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu:

Motif meningkatkan taraf hidup: Untuk dapat meningkatkan taraf hidup seseorang maka diperlukan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan.

Motif aktualisasi diri: Motif ini didasari dengan adanya keinginan untuk dihargai dan diakui oleh orang lain. Misalnya ingin membeli mobil, pakaian yang bagus dan lain-lain.

Motif mencapai kekuasaan: Motif ini biasanya dilakukan oleh para pengusaha atau wiraswasta guna mencapai keuntungan atau laba.

Motif sosial: Berbeda jauh dengan motif yang sebelumnya. Motif ini lebih mengedepankan nilai-nilai sosial seperti adanya keinginan untuk membantu sesama. Contohnya koperasi dan lain-lain.

b. Motif organisasi / perusahaan: Motif ini lebih kepada adanya dorongan yang timbul dari beberapa kelompok orang. Biasanya mereka akan bekerja sama untuk dapat mencapai tujuannya. Motif ini dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu: 

Motif produksi barang: Motif ini didasari karena adanya keinginan untuk mendapatkan bagian tertentu di dalam pasar.

Motif mencari keuntungan: Sesuai dengan kalimatnya bahwa motif ini didasari karena adanya keinginan untuk mencari laba atau keuntungan. Namun, motif ini biasanya di lakukan oleh para perusahaan atau organisasi tertentu.

Motif menjaga kontinuitas perusahaan: Motif ini didasari karena adanya keinginan untuk mempertahankan eksistensinya perusahaanya.

Demikian penjelasan mengenai definisi, tujuan dan jenis-jenis motif ekonomi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda. Terimakasih telah membaca.