Ekspor: Pengertian, Tujuan dan Manfaat, Jenis ekspor beserta contohnya

Pengertian Ekspor

Selain barang impor, juga ada barang ekspor. Istilah ekspor pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita Karena mungkin kita sering mendengarnya di berbagai macam media berita televisi ataupun media lainnya. 

Namun, sebagian masyarakat ada pula yang belum mengetahui istilah tersebut. Lalu apakah yang dimaksud dengan ekspor? Secara umum, ekspor adalah kegiatan ekonomi dengan menjual suatu produk barang ataupun jasa dari dalam negeri untuk dikirim keluar negeri.

Ada pula yang mengatakan bahwa ekspor adalah penjualan barang atau jasa dari dalam negeri keluar negeri dalam jumlah yang banyak. Jadi, bisa saja mereka menjual 1 lusin barang atau bahkan lebih.

Hampir sama dengan impor, barang ekspor pun juga harus masuk kedalam bea cukai dan mereka yang melakukan kegiatan tersebut harus mematuhi setiap peraturan yang berlaku. Setiap negara pasti memiliki kebijakannya masing-masing.

Mari kita simak pengertian ekspor dari beberapa ahli berikut ini.

1. Marolop Tanjung
Menurut pendapatnya, ekspor adalah produk barang yang dikeluarkan dari dalam negeri yaitu kepabeanan Indonesia untuk dikirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

2. Amir M.S
Menurut pendapatnya, ekspor adalah keinginan untuk menjual komoditas yang dihasilkan oleh Indonesia untuk dikirim ke negara lain dengan sistem pembayaran berupa valuta asing. Bahasanya pun menggunakan bahasa asing karena adanya hubungan komunikasi antar indonesia dengan negara lain atau biasa yang kita sebut sebagai komunikasi internasional. (2004:1)

3. Roselyn Hutabarat
Menurut pendapatnya, ekspor adalah suatu aktivitas perdagangan dimana suatu barang dari dalam negeri akan dikeluarkan ke luar wilayah pabean indonesia sesuai dengan ketentuan. (1996:306)

4. Bambang Triyoso dan Susilo Utomo
Menurut pendapat kedua para ahli ini, ekspor adalah sistem perdagangan dimana barang ataupun jasa akan dikeluarkan dari dalam negeri menuju luar negeri sesuai dengan peraturan yang berlaku. (2004)

5. J. Winardi
Menurut pendapatnya, ekspor adalah keseluruhan produk barang ataupun jasa yang akan dijual ke negara lainnya.

Baca juga: Manajemen Strategi: Pengertian, Tujuan dan Manfaatnya dalam Bisnis

Tujuan Ekspor

Setelah kita mengetahui penjelasan mengenai pengertian dari ekspor, selanjutnya timbul pertanyaan, mengapa kita perlu mengekspor? Pada umumnya, baik itu manusia atau pun suatu negara pasti akan saling membutuhkan satu sama lain. 

Karena belum tentu produk yang kita miliki ada di negara lain, begitu pula sebaliknya. Maka dari itu, kedua negara atau bahkan lebih saling membutuhkan satu sama lain. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari ekspor banyak sekali, antara lain:

1. Guna mencapai laba sebagai devisa
2. Meningkatkan harga jual produk barang atau pun jasa ke pasar internasional
3. Membuka pasar baru di negara lain
4. Agar kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan kondusif
5. Harga produk ekspor yang dapat dikendalikan oleh negara
6. Menjaga kurs valuta asing terhadap mata uang dalam negeri agar tetap stabil

Baca juga: Pengertian Pasar Persaingan Sempurna beserta Ulasan Ciri, Contoh, Kelebihan dan Kekurangan

Manfaat Ekspor

Ekspor sangat memiliki pengaruh yang sangat besar bagi suatu negara. Karena hal tersebut berkaitan dengan laju pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi tingkat ekspor yang dilakukan oleh negara maka akan semakin tinggi pula tingkat investasi negara lain ke negara kita. Manfaat bisa kita capai dari ekspor ini yaitu:

1. Produk-produk lokal dapat dijual ke berbagai negara membuat pasar menjadi semakin berkembang
2. Kegiatan ekspor dapat menambah devisa bagi negara
3. Adanya lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat lokal

Jenis - jenis Ekspor

Menurut N. Gregory, jenis-jenis ekspor dibedakan menjadi dua bagian yaitu ekspor langsung dan tidak langsung.

1. Ekspor langsung
Barang atau jasa akan dijual dengan bantuan perantara yang berada di negara tujuan ekspor. Sistem penjualannya dilakukan melalui distributor. Kelebihannya adalah kegiatan-kegiatan ekspor tersebut langsung dikontrol serta terpusatnya sistem dari proses produksi. Sedangkan kelemahannya adalah kendala akan adanya biaya akomodasi tinggi, keamanan produk dan sebagainya

2. Ekspor tidak langsung
Barang akan dijual melalui perantara atau eksportir di negara asal seperti perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor (export trading companies). Kelebihan dari ekspor ini adalah, sumber daya produksi yang terkonsentrasi. Adapun kelemahan dari ekspor ini adalah tidak dikontrol langsung oleh negara lain.

Baca juga: Pengertian Pasar Uang, Fungsi, Ciri-Ciri, dan Instrumen Pasar Uang

Contoh Ekspor yang dilakukan oleh Indonesia

Indonesia tak hanya melakukan impor barang, akan tetapi kegiatan ekspor juga pernah dilakukannya. Simak berikut ini:

1. Indonesia pernah melakukan kegiatan ekspor ke Amerika serikat, Jepang, Jerman Tiongkok, Korea Selatan, Australia, Inggris, Belgia dan Uni Emirat Arab. Produk yang diekspornya adalah berupa serat (hulu), penenunan dan pencelupan (menengah) serta pengolahan pakaian jadi (hilir). (Sumber: Katadata.com)

2. Indonesia pernah melakukan kegiatan ekspor ke India, Tiongkok, Pakistan, Bangladesh, Amerika Serikat, Belanda, Spanyol, Italia, Mesir, Malaysia. Produk yang diekspornya adalah berupa kelapa sawit, bahan bakar dan minyak industri. (Sumber: Katadata.com)

3. Indonesia pernah melakukan kegiatan ekspor karet ke Amerika Serikat, Jepang,Tiongkok, India, Korea Selatan, Jerman, Belgia, Brazil dan Kanada. (Sumber: Katadata.com)

4. Indonesia pernah mengekspor produk kakao ke Amerika Serikat, Malaysia, India, Tiongkok, dan juga Filiphina. (Sumber: Kumparan.com)

5. Indonesia juga pernah melakukan ekspor biji kopi ke negara Amerika Serikat, Jerman, Malaysia, Italia, Jepang,Rusia, Mesir, Inggris, Belgia, dan kanada. (Sumber: Katadata.com)

Semoga bermanfaat.