Pantun : Pengertian, Jenis-jenis, dan Contoh Pantun

Kata pantun tentu sudah tidak asing lagi bagi Kamu, bukan? Pantun sering muncul dan digunakan oleh banyak orang, termasuk di acara-acara televisi. Tapi, sudah tahukah Kamu, apa itu pantun? Mari kita bahas lebih lanjut tentang pengertian pantun, jenis pantun dan juga contoh pantun. 

Pengertian Pantun

Pengertian pantun dapat dipahami sebagai jenis puisi lama yang di tiap-tiap baitnya memiliki empat buah baris, yang terdiri dari dua baris sampiran dan dua baris isi. Awalnya, kata pantun berasal dari kata “patuntun”, yang artinya tuntunan. 

Jadi, pantun diharapkan dapat menjadi penuntun bagi orang-orang yang membaca atau mendengarkannya sebagai panutan hidup yang baik. Jadi, isi pantun pun banyak yang berupa nasihat dan imbauan tentang kebaikan dan cara menjalani hidup yang baik. 

Ya! Jadi, pantun itu termasuk jenis puisi ya? Tetapi, puisi pantun ini adalah bentuk puisi lama, alias puisi yang berkembang di masa lampau. Kita bisa mengenali pantun dan membedakannya dari bentuk puisi modern berdasarkan ciri-ciri pantun. Jadi, untuk memahami pengklasifikasian pantun, kita perlu mengetahui apa saja ciri puisi lama yang satu ini.

Baca juga: Mengenal Fakta dan Opini

Ciri - ciri Pantun

Pantun dapat dikenali dari ciri cirinya yang khas. Sebab, penyampaian pantun ini memang disajikan dalam ciri khas yang sangat kental. Berikut adalah ciri-ciri pantun yang perlu diketahui :

1# Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris
Puisi lama ini memiliki bait-bait, yang bila dalam prosa biasa dikenal sebagai paragraf. Bait-bait dalam pantun berisi untaian kata-kata sebagai isi dan gagasan pantun. Namun, yang paling khas adalah jumlah baris dalam tiap barisnya selalu terdiri dari empat baris. Baris dalam pantun ini juga biasa disebut larik.

2# Tiap baris terdiri dari 8-12 Suku Kata 
Pada tiap bait dalam pantun, biasa dibuat dengan isi yang tetap padat. Umumnya, dalam satu baris terdiri dari 8 hingga 12 suku kata.

3# Memiliki Sampiran dan Isi
Pantun memiliki keunikan khas dalam tiap larik di baitnya. Di tiap-tiap baitnya, pantun memiliki dua jenis untaian kata, yang berupa sampiran dan isi. Sampiran ditempatkan di bagian larik pertama dan kedua, lalu di larik ketiga dan keempat baru merupakan isi pantun. Sampiran sendiri merupakan kata-kata berupa pengantar isi pantun yang seringkali beraroma jenaka.

4# Memiliki rima a-b-a-b
Pantun juga memiliki rima yang ajeg sebagai ciri khasnya. Rima dalam pantun adalah kesamaan bunyi dalam setiap akhir larik. Di dalam pantun, rima yang dimiliki sangat khas, yakni berupa a-b-a-b. Rima a-b-a-b berarti terdapat kesamaan bunyi pada larik pertama dengan larik ketiga, serta kesamaan bunyi dari larik kedua dengan larik keempat.

Baca juga: Pengertian Majas dan 18 Macam Majas

JENIS - JENIS PANTUN

Secara umum, pantun telah nampak memiliki ciri-ciri tersendiri untuk membedakannya dari karya sastra lainnya. Pantun sendiri juga masih dapat dibagi dalam beberapa jenis lagi. Jenis pantun ini biasa dibagi berdasarkan tema isi pantun tersebut. Berikut adalah jenis-jenis pantun:

1# Pantun Nasihat
Pantun nasihat merupakan jenis pantun yang di dalamnya memuat imbauan atau anjuran yang disampaikan untuk masyarakat atau seseorang. Jenis pantun bertema nasihat ini merupakan jenis pantun yang paling banyak ditemui di kalangan masyarakat. Sebab, pantun ini sering digunakan untuk pembelajaran dan menyampaikan pesan moral dalam pendidikan.

Contoh pantun nasihat :
Ikan dijual sudah digelar
Silahkan pilih selera tuan
Biar lelah karena belajar
Tiadalah rugi di masa depan

2# Pantun Jenaka
Jenis pantun jenaka ini sangat mudah dikenali karena isinya yang lucu dan menarik. Tujuan pembuatan pantun jenaka tak lain sebagai bentuk penyajian hiburan bagi orang-orang yang mendengar atau membaca. Terkadang, pantun jenaka juga dibuat untuk menyampaikan sendiri pada masyarakat yang dikemas secara ringan. 

Contoh pantun jenaka:
Ayam dimasak jadi gulai
Dimakan sedap bikin sendawa
Jika muda banyak bersantai
Kala tua sedikit tertawa

3# Pantun Agama
Pantun agama adalah jenis pantun yang di dalamnya memuat tema tentang hubungan manusia dengan Sang Pencipta atau dalam ranah agama. Tujuan pantun agama ini kurang lebih sama dengan pantun nasihat, yakni untuk menyampaikan pesan moral bagi seseorang atau masyarakat. Hanya saja, pada pantun agama tema yang dibahas lebih terkhusus pada nilai dan prinsip agama.

Contoh pantun agama:
Kompas untuk menunjuk arah
Timur barat selatan utara
Jika awak lelah ibadah
Pintu sorga enggan terbuka

4# Pantun Teka-teki
Jenis pantun teka-teki merupakan pantun yang sangat khas karena di bagian isinya akan diisi dengan pertanyaan. Pertanyaan ini biasanya diletakkan pada larik isi pada larik terakhir. Pantun teka teki dibuat dengan tujuan menghibur serta meningkatkan keakraban dan kebersamaan.

Contoh pantun teka teki:
Duduk termenung di dalam kamar
Biar pikiran menjadi kendur
Bagi tuan yang paling pintar 
Apa binatang yang jalan mundur?

5# Pantun Berkasih-kasihan
Pantun berkasih-kasihan ini adalah jenis pantun yang tema isinya berkaitan erat dengan cinta dan kasih sayang. Pada umumnya, pantun berkasih-kasihan ini banyak berkembang di kalangan anak muda Melayu. Pantun ini dibuat dengan tujuan untuk mengungkap perasaan kepada kekasihnya atau untuk orang-orang yang dikasihinya.

Contoh pantun berkasih-kasihan:
Bunga mawar di jalan raya
Diinjak roda hingga mati
Tanpa dinda di sisi saya
Tiadalah hidup jadi berarti

6# Pantun Anak
Pantun anak, seperti namanya, merupakan jenis pantun yang dibuat dengan isi tentang kehidupan anak-anak. Jadi, pantun anak ini isinya sangat ringan dan sesuai dengan pemahaman anak-anak. Isi pantun anak sering merupakan hal yang menyenangkan bagi anak-anak karena memang tujuan pembuatannya adalah untuk membuat anak-anak jadi lebih akrab. Pantun anak juga sering diisi dengan didikan moral bagi anak-anak yang dikemas secara ringan.

Contoh pantun anak:
Lelah jalan maka merangkak
Bak si lucu kura-kura
Sayangilah adik dan kakak
Biar keluarga jadi gembira