Partai Komunis Indonesia
Apakah
yang ada dipikiranmu, ketika mendengar kata partai komunis Indonesia atau yang
dikenal dengan PKI? Apakah yang ada dibenakmu, ketika mendengar kata PKI? Lalu,
bagaimanakah partai tersebut tumbuh di Indonesia?
Sneevliet
pada tahun 1913-1914 datang ke Hindia Belanda, dia seorang anggota dari partai
sosialis di Belanda. Kehadirannya ke Hindia Belanda, bukannya tanpa tujuan, dia
kemudian mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereniging dan difiltrasi ke
Sarekat Islam. ISDV berubah nama menjadi Partai Komunis Hindia (PKH) di kongres
di Semarang pada bulan Mei 1920.
Semaun
menjadi ketua PKH, kemudian mengubah namanya menjadi Partai Komunis Indonesia
(PKI). Namun, pergerakan partai komunis indonesia, dinilai sangat radikal.
Bahkan pemerintah Hindia Belanda tidak mampu membendung keradikalan dari PKI.
Partai
yang diketuai oleh Semaun ini melakukan berbagai revolusi melawan pemerintah
pada bulan November 1926 di daerah Jawa Barat dan Sumatera Barat. Revolusi ini
sekaligus mengisyaratkan pengumuman terbentuknya sebuah republik. Namun,
perintah kolonial Belanda berhasil menumpas pemberontakan yang dilakukan oleh
PKI dan beberapa anggotanya dibunuh dan dibuang di Boven Digul.
Pemberontakan
Partai Komunis Indonesia muncul kembali pada tahun 1945. Muso menjadi pemimpin
PKI, sebagai gantinya Semaun dan berhasil menggalang kekuatan untuk partainya.
Pada bulan Februari 1948, Muso mati tertembus peluru oleh aparat. Pergerakan
PKI, sekalipun mengalami pasang surut akibat serangan dari pemerintahan, namun
tetap bangkit kembali, dengan di bawah pimpinan Alimin.
Alimin
mengumpulkan para anggota PKI yang telah terserai berai untuk dibentuk kembali
persatuan diantara mereka dengan membentuk kader-kader yang berkualitas.
Pemerintahan Alimin dianggap lambat oleh D.N Aidit, hingga pada akhirnya,
Alimin diusir oleh D.N. Aidit. Kemudian PKI di bawah pimpinan D.N. Aidit dan
bergerak dengan sangat cepat.
Peristiwa
G30SPKI
Keinginan
PKI untuk membentuk negara Indonesia menjadi negara yang berlandaskan paham
komuni, menjadikan Angkatan Darat (AD) sebagai musuh besarnya. Hal tersebut
disebabkan AD menghalangi cita-cita para anggota PKI untuk membentuk negara
komunis. Akhirnya, munculnya peristiwa G30SPKI yang telah membunuh enam perwira
angkatan darat.
Dinamakan
G 30 S/PKI, sebab peristiwa berdarah tersebut terjadi dimulai pada tanggal 30
September 1965. Serangan tersebut dimaksudkan untuk merebut kekuasaan bangsa
Indonesia. Pergerakan G 30 S/PKI dipimpin oleh Letkol Untung Sutopo, komandan
batalyon 1 Resimen Cakrabirawa.
Pasukan
pemberontakan menyebar di penjuru Jakarta, tepat pada tanggal 1 Oktober 1965
dan menculik 6 perwira tinggi Angkatan Darat dan kemudian membunuhnya, dan
berakhir mengenaskan di lubang buaya. Perwira angkatan Darat tersebut, yaitu
1. Letnan
Jenderal Ahmad Yani. Ahmad Yani lahir di Purworejo, tanggal 19 Juni 1922,
beliau adalah Komandan dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang
meninggal di lubang buaya.
2. Mayor
Jenderal TNI Anumerta D.I. Pandjaitan. Lahir di Sumatra Utara, tepatnya di Kota
Balige, pada 19 Juni 1925, dan meninggal di lubang buaya.
3. Mayor
Jenderal R. Suprapto. Lahir pada tanggal 20 Juni 1920, di Purwokerto, dan
merupakan Pahlawan Nasional Indonesia yang meninggal di lubang buaya.
4. Mayor
Jenderal S. Parman. Lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1918 dan merupakan perwira
intelijen yang mengetahui banyak tentang rahasia PKI, dan meninggal di lubang
buaya.
5. Mayor
Jenderal M.T. Haryono. Lahir di Surabaya, 20 Januari 1924 dan meninggal di
Lubang Buaya.
6. Brigadir
Jenderal Sutoyo Siswomihardjo. Lahir di Kebumen, 23 Agustus 1922 dan meninggal
di lubang buaya.
Namun,
ada lagi korban keganasan PKI, selain keenam perwira angkatan darat di atas,
yaitu
1. KaptenPiere Tendean. Tendean yang menjadi korban kekejaman PKI dan jasadnya dibuang
di lubang buaya, merupakan laki-laki kelahiran 21 Februari 1939 di Batavia.
2. Ajun
Insperktur Polisi Dua Anumerta Karel Satsuit Tubun. Lahir di Maluku tenggara
tanggal 14 Oktober 1928. Tubun meninggal karena mencoba melawan PKI yang sedang
menyergap A.H Nasution.
3. Brigadir
Jenderal Katamso Darmokusumo. Kelahiran 5 Februari 1923, di Sragen dan
emninggal di Lubang buaya.
4. Kolonel
Sugiono. Kelahiran Gunung Kidul, 12 Agustus 1926
Referensi:
http://yangterdi.blogspot.co.id/2013/09/sejarah-pki-partai-komunis-indonesia.html
http://gambarhidup.blogspot.co.id/2012/08/PKI-Partai-Komunis-Indonesia-Kumpulan-
http://www.bintang.com/lifestyle/read/2329394/wajib-tahu-ini-10-pahlawan-revolusi-korban-kekejaman-g30spki
Artikel.html