Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam

Lingkungan hidup berpotensi mengalami kerusakan, baik akibat proses alam maupun akibat ulah manusia. 

Kerusakan lingkungan hidup oleh alam dapat terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. 

Terdapat beberapa peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan. Berikut ini adalah kerusakan lingkungan akibat proses alam :


Kerusakan Lingkungan Akibat Letusan Gunung Api

Letusan gunung api dapat menyemburkan lahar, lava, material padat dalam berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, dan juga debu-debu vulkanis. Letusan gunung api juga selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal berupa gempa vulkanik.

Aliran lava dan uap panas yang mengalir dari letusan gunung api inilah yang dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya. Semetara aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan kemudian menimbulkan longsor lahan. 

Ada juga uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah, yang dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis juga sangat berbahaya apabila terhirup oleh makhluk hidup, khususnya manusia dan hewan.

Debu-debu vulkanis tersebut mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi. Padahal, debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Karenanya, tumbuhan tersebut pun tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati.

Namun, meski awalnya berdampak buruk, tapi seiring waktu kondisi ini akan kembali normal. Setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.


Kerusakan Lingkungan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran yang timbul akibat adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka kerusakan yang ditimbulkan akan semakin parah di muka bumi. 

Gempa bumi dapat menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. 

Apabila kekuatan gempa bumi ini menyerang lautan, maka dapat menimbulkan tsunami. Tsunami adalah arus gelombang pasang air laut yang menghempas ke daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. 




Kerusakan Lingkungan Akibat Banjir

Banjir adalah salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Banjir ini dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam, namun dapat juga terjadi karena dampak dari ulah manusia sendiri.

Banjir dapat dikatakan sebagai gejala alam murni ketika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir. 

Misalnya saja seperti terjadinya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di wilayah lembah-lembah sungai.

Banjir dapat juga disebabkan ulah manusia, misalnya yang diakibatkan oleh penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, dan juga karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. 

Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir ini cukup banyak. Antara lain seperti hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia. 

Baca juga: Mengenal Metode Sensus Penduduk


Kerusakan Lingkungan Akibat Tanah Longsor

Karakteristik tanah longsor hampir sama dengan karakteristik banjir. Bencana alam tanah longsor dapat terjadi karena proses alam, namun bisa juga karena kecerobohan manusia. 

Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk dan menghancurkan berbagai bangunan lainnya. 

Peristiwa tanah longsor umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi agak miring atau berlereng curam. 


Kerusakan Lingkungan Akibat Badai/Angin Topan

Angin topan dapat terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. 

Bencana alam angin topan pada umumnya dapat merusakkan berbagai tumbuhan, memorak-porandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. 


Kerusakan Lingkungan Akibat Kemarau Panjang

Bencana alam kemarau panjan merupakan kebalikan dari bencana banjir. Bencana ini terjadi akibat adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. 


Bencana kemarau panjang menimbulkan berbagai kerugian, seperti misalnya mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan juga dapat menggagalkan berbagai usaha pertanian yang diusahakan penduduk.