Pengertian, Unsur dan Ciri - Ciri Puisi

Sering kali disaat gundah ataupun ingin menyatakan perasaan, kita membuat rangkaian kata yang dikenal dengan PUISI. Bahkan beberapa orang menggunakan puisi sebagai media kritik terhadap penguasa.

Maka dari itu porosilmu.com pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai PUISI, terutama pengertian puisi, unsur unsur dari puisi (unsur intrinsik dan ekstrinsik) dan juga ciri ciri puisi. Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian, Unsur dan Ciri - Ciri Puisi

PENGERTIAN PUISI

Puisi merupakan sebuah karya sastra dari buah pemikiran serta perasaan manusia, dimana bahasanya terikat oleh matra, bait, rima, juga irama penyusunan lirik yang dilakukan dengan penuh makna.

Puisi juga lebih mengutamakan bentuk, bunyi serta makna yang akan disampaikan. Puisi yang dapat dikatakan baik jika mempunyai makna mendalam serta makna tersebut diungkapan dengan memadatkan segala unsur bahasa.

Dalam penggunaan bahasa, puisi memakai bahasa yang berbeda dengan bahasa keseharian kita. Lebih lanjut dapat dilihat pada ciri ciri puisi. Tentunya kedalaman makna dari sebuah puisi bergantung dari sang pembaca. Pengetahuan dan imajinasi dari pembaca sangat penting dalam menangkap pesan puisi.

Simak juga: Memahami Teks Cerita Fiksi dalam Novel

UNSUR – UNSUR PUISI

Sebuah karya puisi diciptakan dengan 2 unsur didalamnya, yakni unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Berikut ini penjelasan dan penjabaran dari 2 unsur tersebut.

1. Unsur Intrinsik Puisi
Unsur intrinsik dari puisi dibagi menjadi 7 pada umumnya. 7 unsur tersebut adalah sebagai berikut:

a. Unsur Tema
tema merupakan gagasan pokok atau sebuah ide dasar dari sebuah puisi. Setiap puisi memiliki banyak hal yang akan dibahas. Namun, demikian puisi tersebut pastinya mempunyai 1 topik utama atau ide dasar dari keseluruhan pembahasan puisi.

b. Unsur Suasana (Latar)
Suasana merupakan unsur perasaan juga pemikiran dari sang penyair. Dimana, unsur tersebut mampu membawa suatu suasana tertentu kepada pembaca ataupun pendengar saat puisi dibacakan.

c. Unsur Imaji
Imaji merupakan suatu gambaran yang tercipta saat puisi dibacakan. Gambaran tersebut dapat menyentuh perasaan atau imajinasi pembaca maupun pendengar melalui indra yang dimiliki manusia, yakni pendengar, penglihatan dan lainnya.

Tujuan unsur ini agar pembaca maupun pendengar dapat memahami atau menangkap makna dari puisi yang diciptakan oleh kreator. Imaji sendiri dikategorikan menjadi beberapa citraan, yakni citraan gerak, citraan perasaan, cintraan perabaan, citraan penciuman, citraan pengecapan, citraan penglihatan, citraan pendengaran, dan juga citraan intelektual.

d. Unsur Simbol atau Lambang
Simbol atau lambang merupakan unsur puisi dimana kata – kata dalam sebuah puisi dapat menjadi suatu lambang guna maksud dan tujuan tertentu. Contohnya “kasih sang mentari, yang menyinari pagi”, kata “Sang Mentari” dalam penggalan puisi tersebut dapat melambangkan atau menyimbolkan kehangatan atau bisa juga kesetiaan.

e. Unsur Musikalitas Puisi (Nada/Bunyi)
Musikalitas puisi merupakan susunan kata yang memiliki makna, indah serta menarik untuk didengar nadanya, sehingga membuat pembaca maupun pendengar tertarik dengan puisi tersebut.

f. Unsur Gaya Bahasa
Fondasi dari sebuah puisi adalah bahasanya. Penyair satu dengan yang lain tentu mempunyai gaya bahasa yang berbeda. Gaya bahasa tersebutlah yang menjadi kekhasan dari sang penyair, dalam menyampaikan pikiran maupun perasaannya.

g. Unsur Amanat
Jika diawal tadi sudah sempat dibahas bahwa dalam sebuah puisi mengandung sebuah makna, maka makna tersebutlah yang seharusnya adalah amanat yang perlu disampaikan oleh penyair.

Amanat merupakan sebuah pesan dalam hal ini dari penyair kepada pembaca maupun pendengar. Biasanya amanat dari sebuah puisi dapat dimengerti setelah memahami isi maupun makna puisi. Ini karena amanat tersebut disampaikan secara tersirat, sehingga tidak dapat langsung ditangkap langsung oleh pikiran kita.

2. Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang ada pada penyair tidak berhubungan langsung dengan puisi yang dibuat. Unsur ekstrinsik tersebut diantaranya sebagai berikut, keadaan sosial dari penyair, lingkungan dari penyair, profesi dari penyair, pengalaman penyair, kondisi ekonomi dari penyair, peran penyair dalam hubungan masyarakat dan masih banyak lagi.

CIRI – CIRI PUISI

Pada dasarnya puisi mempunyai ciri yang sederhana. Ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pola Bunyi (rima)
Pola Bunyi atau Rima merupakan penataan bunyi dari susunan kata – kata dalam sebuah puisi. Penataan bunyi tersebut dapat diamati dari tiap baris puisi. Terciptanya pola bunyi tersebut bisa disengaja atau tidak disengaja oleh penyair.

2. Irama (Ritme) 
Irama merupakan pergantian kata, keras lembutnya sebuah kata kata, lambat maupun cepat pembacaan rangkaian kata, bahkan tinggi dan rendahnya pembacaan kata dalam puisi. Irama tersebut untuk mepercantik puisi sehingga mempunyai nilai kualitas yang baik.

3. Diksi (Pemilihan Kata)
Diksi atau pemilihan kata dalam puisi memang khas. Kata kata tersebut tidak sama dengan bahasa percakapan sehari hari. Pengetahuan sang penyairlah yang berperan besar dalam rangkaian diksi dalam puisi.

Demikian penjelasan dari porosilmu.com mengenai PUISI. Semoga setelah membaca artikel ini kalian dapat merangkai kata dalam selembar kertas tuk dijadikan sebuah pesan yang akan dikenang sepanjang jaman. Terima kasih dan selamat belajar.