Arti Kebijakan Moneter dan Tujuan Kebijakan Moneter

Kamu mungkin sering mendengar kata ‘moneter’ dan kebijakan moneter. Tapi, sudah pahamkah kamu apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter? Kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang berhubungan dengan pengaturan jumlah peredaran uang di suatu negara dengan tujuan untuk mengendalikan ekonomi negara tersebut.

Apakah cukup jelas pengertian kebijakan moneter di atas? Kalau belum, mari kita lihat pada ilustrasi yang ada di Indonesia. Kita tahu bahwa ada banyak barang yang diproduksi di Indonesia. Tentu barang-barang hasil produksi ini harus dijual bukan?

Untuk dapat membelinya, kita butuh uang. Tapi, bagaimana kalau pemerintah Indonesia hanya mencetak uang dalam jumlah yang sangat sedikit? Kalau jumlah uang yang beredar hanya sedikit, masyarakat pun akan kesulitan untuk membeli produk karena alat tukar utama yang digunakan adalah uang.

Jika demikian, konsumen tidak bisa membeli produk dan artinya para produsen kesulitan untuk menjual barang dan jasa mereka. Jumlah peredaran uang yang sangat sedikit dan tidak seimbang dengan jumlah barang dan jasa yang ada ini akan membuat perekonomian negara tidak stabil.

Para produsen yang kesulitan menjual barang akan berhenti berproduksi atau mengurangi jumlah produksinya. Artinya, ekonomi negara akan lesu. Minimnya persediaan uang akan berdampak pada kegiatan ekonomi dan menjadikannya sulit bergerak.

Kondisi ini disebut dengan kondisi deflasi, yakni ketika jumlah uang yang beredar lebih sedikit dibandingkan jumlah barang dan jasa yang ada. Karenanya, untuk mengatasi kondisi deflasi, pemerintah perlu menambah jumlah uang yang beredar.

Pemerintah bisa melakukannya dengan cara mencetak uang baru atau dengan menurunkan suku bunga bank. Hal ini harus dilakukan oleh pemerintah sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab dan berhak untuk melakukannya.

Sebaliknya, ketika jumlah uang yang beredar terlalu banyak dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ada. Maka hal ini akan menyebabkan melambungnya harga barang dan jasa. Kondisi ini lah yang disebut sebagai inflasi ( untuk penjelasan lebih lengkap baca: Pengertian dan Penyebab Inflasi ) dan tentu saja juga tidak baik bagi perekonomian suatu negara.

Karenanya, untuk mengatasi inflasi pemerintah perlu mengurangi jumlah uang yang beredar. Pemerintah bisa mengatasi inflasi dengan beberapa cara, seperti dengan menjual SBI (Sertifikasi Bank Indonesia), menaikkan suku bunga bank, atau menarik uang lama dari peredaran.

Tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar inilah yang dimaksud dengan kebijakan moneter. Kebijakan moneter ini dilakukan oleh pemerintah melalui Bank Sentral sebagai lembaga kepercayaan pemerintah.

Oleh karena itu, dapat ditarik kembali kesimpulan mengenai definisi kebijakan moneter sebagai kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam rangka mengendalikan perekonomian negara. ( Baca juga: Teori Perdagangan Internasional )

Di Indonesia, kedudukan bank sentral ini dipegang oleh Bank Indonesia (BI).

Arti Kebijakan Moneter dan Tujuan Kebijakan Moneter

Tujuan Kebijakan Moneter

Ada beberapa manfaat atau tujuan dari diberlakukannya kebijakan moneter oleh pemerintah. Tujuan dari kebijakan moneter meliputi :

a. Untuk Menjaga Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi suatu negara akan terganggu ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat melebihi jumlah barang dan jasa yang tersedia. Seperti yang telah disebut di atas, hal ini menyebabkan terjadinya inflasi (harga barang dan jasa naik tinggi).

Selain itu, stabilitas ekonomi juga dapat terganggu ketika jumlah uang yang beredar lebih sedikit dari jumlah barang dan jasa. Kondisi ini menyebabkan terjadinya deflasi (kelesuan ekonomi).

Pada kondisi seperti inilah, kebijakan moneter sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi. kebijakan moneter harus selalu dapat mengupayakan jumlah uang yang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia.

b. Untuk Menjaga Stabilitas Harga
Tinggi rendahnya harga barang dan jasa yang beredar di pasar sangat memengaruhi jalannya perekonomian. Harga-harga yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan turunnya permintaan. Turunnya permintaan ini pun dapat menurunkan produktivitas dunia usaha.

Oleh karena itu, untuk menjaga stabilitas harga, pemerintah perlu menggunakan kebijakan moneter. Cara ini dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah uang yang beredar, jika harga terlalu tinggi. Dan, jika harga terlalu rendah, pemerintah harus menambah jumlah uang yang beredar.

c. Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja
Dengan mengatur jumlah uang yang beredar, maka perekonomian negara dapat stabil. Jika perekonomian stabil, para pengusaha atau investor akan menambah investasi baru. Investasi ini berperan untuk membuka lapangan kerja baru sehingga kesempatan kerja dapat ditingkatkan.

d. Untuk Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Kebijakan moneter dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki posisi neraca perdagangan sehingga negara tidak terlalu banyak mengalami defisit. Jika memungkinkan, neraca perdagangan ini posisinya menjadi seimbang atau bahkan surplus.

Salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan devaluasi, yakni menurunkan nilai mata uang negara sendiri terhadap mata uang asing. Melalui kebijakan devaluasi, harga barang-barang dalam negeri menjadi lebih murah, apabila dibeli dengan mata uang asing.

Akibatnya, hal ini dapat mendorong meningkatnya jumlah ekspor. Jika ekspor terus meningkat, maka posisi neraca perdagangan sekaligus neraca pembayaran dapat diperbaiki. Paling tidak, jika ada defisit, maka defisit dapat dikurangi atau kalau bisa seimbang, atau bahkan surplus.