Harga Keseimbangan dan Kegagalan Pasar

Di dalam mekanisme pasar, diharapkan dapat terbentuk harga keseimbangan dan keseimbangan pasar. Hal ini supaya tidak terjadi kegagalan pasar. Apa itu harga keseimbangan dan keseimbangan pasar? Serta apa pula faktor yang menyebabkan kegagalan pasar? 

Kita akan membahasnya lebih lanjut dalam artikel kali ini. 

HARGA KESEIMBANGAN

Harga keseimbangan adalah harga yang terjadi ketika para konsumen atau produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual, atau degnan kata lain pada kondisi jumlah permintaan dan penawaran tetap. 

Harga pasar dapat terbentuk karena dipengaruhi berbagai faktor yang juga mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor menyebabkan jumlah permintaan dan jumlah penawaran mengalami pergeseran. Permintaan dan penawaran yang bergeser pada akhirnya membuat tingkat harga keseimbangan ikut bergeser.

Harga suatu barang yang berada di bawah harga keseimbangan, berarti ada kelebihan permintaan. Hal ini bisa terjadi saat permintaan meningkat, sehingga membuat penawaran berkurang. Pada akhirnya, harga akan melebihi harga keseimbangan, sehingga terjadi kelebihan penawaran. 

KESEIMBANGAN PASAR

Dalam mekanisme pasar, tujuan utamanya adalah dapat mencapai keseimbangan pasar. Dalma mekanisme ini, supply and demand adalah kekuatan pasar yang dapat membentuk harga dalam pasar bersaing.

Pasar dapat mencapai keseimbangan (equilibrium) dengan syarat tertentu. Adapun syarat keseimbangan pasar adalah ketika kuantitas barang yang diminta sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan dan tidak terdapat kekuatan internal yang menyebabkan perubahan. Pada kondisi inilah, akan dicapai harga keseimbangan.

Harga keseimbangan ini bisa terbentuk pada saat penjual dan pembeli menyepakati tingkat jumlah barang tertentu. Dalam pasar yang kompetitif, harga keseimbangan ini ditentukan oleh interaksi yang berlangsung dari semua pembeli dan penjual yang ada di pasar untuk kebaikan. 

Namun, ada perubahan harga yang dapat terjadi dikarenakan berbagai variabel yang terjadi pada pasar. Perubahan harga barang ini pada dasarnya dapat berpengaruh pada perubahan jumlah barang yang diminta.

KEGAGALAN PASAR

Pasar dapat mengalami kondisi keseimbangan pada saat semua asumsinya terpenuhi atau dalam kondisi ceteris paribus. Tapi, ada kalanya terdapat kondisi asumsi ini bisa saja tidak terpenuhi. Akibatnya, pasar dapat mengalami kegagalan.

Pasar baru bisa berjalan sempurna apabila asumsi terjadi, yakni ketika para pelaku harus bersifat rasional, memiliki informasi yang sempurna mengenai keadaan pasar, pasar harus berbentuk persaingan sempurna serta barang yang ditawarkan harus bersifat privat. 

Apabila kondisi-kondisi ini tidak terpenuhi, terjadilah kegagalan pasar. Dalam mekanisme pasar, kegagalan pasar ini sering terjadi dikarenakan asumsi-asumsi ini sering sulit terlaksana di dunia nyata.

Faktor penyebab kegagalan pasar, meliputi:

1# Informasi yang tidak sempurna.

Informasi tentang kualitas barang ada kalanya tidak diketahui oleh calon konsumen dengan baik. Ketidaksempurnaan informasi barang yang digunakan dapat mengakibatkan kegagalan pasar. Contohnya, jika kita hendak membeli mobil, kita mungkin bukan seorang ahli mesin dan paham terhadap kondisi mobil, yang pada akhirnya barang yang dibeli tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.

2# Daya Monopoli

Pada pasar produk tertentu, ada kalanya hanya terdapat hanya satu produsen yang menguasai pasar. Pada kondisi ini, produsen lain tidak mampu bersaing dengan produsen tersebut secara seimbang. Inilah yang membuat produsen tunggal memiliki kemampuan monopoli sehingga barang yang diproduksi lebih sedikit dan hanya terfokus pada produsen tunggal itu saja. Pada akhirnya, harga yang dihasilkan lebih tinggi dibanding harga di pasar persaingan sempurna.

3# Eksternalitas

Eksternalitas merupakan nilai keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelaku ekonomi, sebagai akibat dari tindakan pelaku ekonomi lain. Contohnya, ketika suatu pabrik menghasilkan limbah sehingga membuat lingkungan sekitar rusak atau tercemar. Kondisi ini jelas merugikan masyarakat sekitar sehingga pada akhirnya menimbulkan biaya kerugian. Biaya kerugian ini disebut sebagai biaya eksternalitas.

Referensi :

  • Dahlan, Slamat. 2005. Manajemen Mikroekonomi, edisi kelima. Jakarta : Penerbit FEUI.
  • Prathama, Rahardja. 2005. Pengantar Ilmu Ekonomi, edisi ketiga. Jakarta : Penerbit FEUI.
  • Sudono, Sukirno. 1993. Mikroekonomi, edisi ketiga. Kuala Lumpur: Aneka Publishing.