Revaluasi: Definisi, dampak negatif dan dampak positif serta contoh revaluasi, penjelasan lengkap

Definisi Revaluasi

Secara umum, definisi revaluasi adalah salah satu dari sekian banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Namun, pada kebijakan yang satu ini lebih kepada nilai mata uang dalam negeri yang ditingkatkan terhadap nilai mata uang asing di luar negeri. 

Dengan adanya revaluasi ini dapat membuat perekonomian menjadi lebih baik lagi. Jadi, pemerintah ikut campur tangan dalam menjaga nilai mata uang agar dapat tetap stabil.

Segala suatu tindakan pasti memiliki resiko atau dampak negatif dan dampak positifnya masing-masing, semua tergantung kepada kondisi apa yang sedang berlangsung. 

Hal tersebut tak terkecualikan pada kebijakan pemerintah yang satu ini. Mulai dari masyarakat hingga pebisnis hampir merasakan semua dampak atau pengaruh dari adanya kebijakan tersebut. simak penjelasannya berikut:

Baca juga: Ekonomi Makro: Definisi, tujuan, permasalahan, pengaruh serta ruang lingkup ekonomi makro

Dampak Revaluasi terhadap Bidang Bisnis

Tahukan anda bahwa nilai tukar rupiah yang berubah walaupun hanya Rp. 100 saja dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara, khususnya bagi total dari keseluruhan belanja negara. 

Pengaruh inilah yang sangat dirasakan oleh para pebisnis yang ada didalam negara tersebut, terutama pebisnis dalam bidang ekspor dan impor produk baik berupa barang atau pun jasa.

Berikut ini adalah contoh studi kasus yang dapat kita cermati dalam kaitannya dengan kebijakan revaluasi ini:

1. Studi kasus impor
Kebijakan revaluasi ini dapat mempengaruhi sistem impor pada suatu negara. Contohnya apabila anda membeli produk barang mentah senilai $1.000 maka anda harus mengorbankan atau membayar produk tersebut senilai Rp. 12 Juta. 

Akan tetapi, apabila pemerintah mengeluarkan kebijakan revaluasi tersebut maka nilai tukar menjadi menguat menjadi Rp. 11 Juta. Hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi para pebisnis.

Baca juga: Contoh Firma: Karakteristik, Bentuk-bentuk Firma beserta Penjelasan Lengkap

2. Studi kasus ekspor
Berbanding terbalik dengan studi kasus sebelumnya yang dapat memberikan keuntungan. Pada kasus ini, kebijakan tersebut malah memberikan dampak yang negatif bagi para pebisnis. 

Contohnya, ketika anda menjual produk baik berupa  barang atau pun jasa ke negara lain dengan nilai Rp. 12 Juta maka anda pasti akan menerima uang senilai $1.000. 

Akan tetapi, apabila pemerintah mengeluarkan kebijakan revaluasi tersebut maka yang akan anda terima kurang dari harga sebelumnya, yaitu Rp. 11.000. Inilah dampak negatif yang dirasakan secara langsung oleh pebisnis.

3. Studi kasus saham
Tahukah anda bahwa kebijakan revaluasi juga dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap nilai saham secara tidak langsung? Dengan adanya kebijakan revaluasi, pemilik saham akan mendapatkan dampak yang positif. Hal tersebut dapat dilihat dalam periode tertentu.

Seperti apa yang telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya bahwa kebijakan revaluasi ini digunakan untuk membuat perekonomian membaik atau stabil dalam jangka waktu yang panjang dan kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan adanya kebijakan tersebut juga dapat memberikan dampak negatif kepada para pebisnis, hal tersebut mencakup kegiatan ekspor dan impor.

Harga produk dapat menjadi lebih murah dengan adanya kebijakan revaluasi membuat sejumlah produsen atau penjual merasa tertekan. Karena selain menjual mereka juga harus melakukan kegiatan promosi dan lain sebagainya.

Baca juga: Otoritas Jasa Keuangan: Latar belakang, definisi, asas-asas, tugas dan peran OJK

Contoh Kebijakan Revaluasi

Berikut ini adalah ilustrasi contoh lain dari kebijakan revaluasi, simak penjelasannya berikut:

Sebuah perusahaan mengekspor produknya ke negara lain yang berada di benua eropa maka transaksi yang digunakan adalah berupa mata uang USD. Perusahaan ini menjual produknya senilai Rp. 9000. 

Di bulan januari ada satu negara yang ingin membeli produk maka ia harus langsung memberikan uang senilai tersebut. Hingga pada bulan berikutnya, perusahaan ini ingin membeli produk lagi. 

Namun ternyata pada saat itu pemerintah mengeluarkan kebijakan revaluasinya maka ia hanya akan mengeluarkan uang senilai Rp. 8000.

Dari penjelasan tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada saat pemerintah mengeluarkan kebijakan revaluasi maka produk yang diekspor akan menjadi mahal. Sebaliknya, jika produk tersebut diimpor maka nilainya akan menjadi lebih murah.

Demikian penjelasan mengenai definisi, dampak negatif dan dampak positif serta contoh revaluasi. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat bagi semuanya. Terimakasih telah membaca.