Konflik Sosial: Pengertian, Bentuk, Jenis, Faktor, Situasi dan Solusi

Konflik Sosial: Pengertian, Bentuk, Jenis, Faktor, Situasi dan Solusi

Pada kesempatan ini porosilmu.com akan membahas mengenai konflik sosial. Apa pengertian konflik sosial, bentuk, jenis, faktor, situasi serta solusi dari konflik sosial. Langsung saja simak penjelasan lebih lanjut.

Pengertian Konflik Sosial

Konflik sosial merupakan bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan yang saling mengancam, menghancurkan, melukai bahkan melenyapkan di antara beberapa pihak yang terlibat konflik tersebut.

Jika dilihat dari sisi positif dari suatu konflik sosial, konflik bisa mengawali suatu perubahan. Suatu konflik sosial biasanya terjadi dikarenakan adanya suatu pertentangan dari kelompok sosial terhadap kondisi yang tidak menguntungkan. Kelompok yang tidak diuntungkan, menuntut perubahan. Sedangkan cara yang diambil adalah dengan menentang jalan yang ada.

Bentuk Konflik Sosial

  1. Konflik Pribadi adalah suatu bentuk konflik yang terjadi antara orang-perorangan disebabkan masalah pribadi atau pun perbedaan pendapat diantara dua individu tersebut. Sebagai contoh yakni konflik yang terjadi pada saat pembagian harta warisan.
  2. Konflik politik adalah suatu bentuk konflik yang terjadi diakibatkan perbedaan pendapat, tujuan serta kepentingan antar politisi maupun suatu kelompok. Sebagai contoh yakni perselisihan antar partai politik pada saat kampanye pemilihan.
  3. Konflik Rasial adalah suatu bentuk konflik yang terjadi antar ras yang berbeda disebabkan oleh perbedaan budaya juga kepentingan yang bertabrakan. Sebagai contoh, konflik diantara ras kulit putih dengan kulit hitam di Amerika Serikat serta Afrika Selatan akibat dari diskriminasi oleh ras kulit putih.
  4. Konflik antar kelas sosial adalah suatu bentuk konflik yang muncul diakibatkan oleh perbedaan kepentingan antar kelas yang ada di masyarakat. Sebagai contoh, konflik antara buruh dengan pimpinan mengenai permasalahan kenaikan upah.
  5. Konflik Internasional adalah suatu bentuk konflik yang melibatkan beberapa Negara disebabkan oleh perbedaan pendapat serta kepentingan. Sebagai contoh konflik antara Negara Palestina dan Israel yang juga melibatkan Negara lain.


Jenis Konflik Sosial

1. Berdasarkan Pihak yang terlibat dibagi menjadi 6, yakni:
a. Konflik dalam diri Individu yakni suatu jenis konflik yang terjadi diakibatkan karena pemilihan tujuan yang bertentangan atau tugas yang terlalu banyak.
b. Konflik antar Individu yakni suatu jenis konflik yang terjadi diakibatkan adanya perbedaan pendapat antar individu
c. Konflik antar Individu dan kelompok adalah suatu jenis konflik yang terjadi diakibatkan oleh individu yang tidak dapat beradaptasi dengan aturan kelompok tersebut.
d. Kelompok antar kelompok dalam organisasi yang sama adalah suatu konflik antar kelompok yang disebabkan memiliki tujuan serta pendapat yang berbeda.
e. Konflik antar organisasi adalah suatu konflik yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi lain.
f. Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda adalah suatu konflik yang terjadi diakibatkan oleh sikap serta perilaku anggota organisasi memberikan efek yang negatif bagi organisasi.

2. Berdasarkan Fungsinya dibagi menjadi 2, yakni:
a. Konflik Konstruktif adalah suatu jenis konflik yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan organisasi.
b. Konflik destruktif adalah suatu jenis konflik yang memberikan efek negatif terhadap perkembangan organisasi.

3. Berdasarkan Posisi seseorang dalam Organisasi dibagi menjadi 4, yakni:
a. Konflik vertikal adalah suatu jenis konflik antara karyawan yang mempunyai kedudukan yang tidak sama dengan organisasi.  
b. Konflik horizontal adalah suatu jenis konflik dikarenakan mempunyia posisi ataupun jabatan yang sama atau setingkat dalam organisasi. 
c. Konflik garis staf adalah suatu jenis konflik pada karyawan yang memegang posisi komando dengan pejabat staf sebagai penasehat dalam satu organisasi. 
d. Konflik peran adalah suatu jenis konflik yang terjadi disebabkan oleh individu yang mempunyai peran lebih dari satu. 

4. Berdasarkan dampak yang timbul dibagi menjadi 2, yakni
a. Konflik fungsional merupakan konflik yang memberi manfaat bagi organisasi.
b. Konflik Infungsional merupakan konflik yang merugikan bagi organisasi.

5. Berdasarkan Sumber Konflik dibagi menjadi 4, yakni:
a. Konflik tujuan adalah konflik akibat perbedaan yang ada diantara individu dengan organisasi.
b. Konflik peranan adalah konflik akibat mendapatkan peran lebih dari satu.
c. Konflik nilai adalah konflik yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan nilai yang dianut antar individu serta kelompok.
d. Konflik kebijakan adalah konflik yang terjadi diakibatkan oleh individu atau kelompok yang tidak setuju terhadap kebijakan organisasi.

6. Berdasarkan Bentuknya dibagi menjadi 2, yakni:
a. Konflik realistis terjadi dikarenakan kekecewaan individu atau kelompok terhadap tuntutan.
b. Konflik nonrealistic terjadi dikarenakan kebutuhan yang meredakan ketegangan.

7. Berdasarkan tempat terjadinya dibagi menjadi 2, yakni
a. Konflik in group yakni suatu jenis konflik dalam kelompok atau masyarakat.
b. Konflik out group yaitu suatu jenis konflik antar kelompok dengan kelompok lain ataupun antar masyarakat dengan masyarakat lain.

Faktor Penyebab Konflik

  1. Saling bergantung
  2. Perbedaan tujuan
  3. Perbedaan pendapat


Menurut Smith, Mazzarella dan Pielle faktor penyebab konflik yakni:
  1. Komunikasi, salah satu faktor yang dapat memunculkan konflik antar individu, kelompok atau organisasi, adalah sumber komunikasi, pesan, penerima saluran dan pesan.
  2. Struktur organisasi, merupakan faktor yang potensial dalam memunculkan konflik. Pada setiap bidang, departemen atau divisi dari organisasi mempunyai peran serta tujuan masing-masing dan seringkali berbeda dengan yang lain.
  3. Faktor Manusia, sifat, sikap serta perilaku manusia terhadap manusia yang lain dapat memunculkan konflik.


Situasi Konflik

a. Konflik Interindividu
Konflik interindividu terjadi diakibatkan karena benturan secara emosional antara individu yang satu dengan individu lain. Penyebabnya yakni kelebihan beban dan peran yang tidak sesuai.

b. Konflik antar individu
Konflik antara individu yang satu dengan individu yang lain dalam hubungan masyarakat. Jika tidak diselesaikan dengan baik maka dapat menimbulkan kekerasan.

c. Konflik antar kelompok
Konflik antar kelompok yang dikarenakan perbedaan pendapat dan tujuan. Konflik jenis ini dapat dihindari jika setiap kelompok dapat saling memahami perbedaan tersebut.

Solusi Konflik Sosial

1. Konsiliasi
Suatu bentuk solusi pengendalian konflik melalui lembaga tertentu untuk memungkinkan diadakannya diskusi supaya dapat ditemukan solusi serta pengambilan keputusan dari permasalahan tersebut.

2. Perwasitan
Membutuhkan pihak ketiga dalam menggunakan solusi ini. Pihak ketiga berfungsi sebagai penengah serta mempunyai kedudukan yang tinggi sehingga dapat memaksakan keputusannya kepada mereka.

3. Mediasi
Mediasi memerlukan pihak ketiga sebagai penengah. Pihak ketiga tidak perlu mempunyai kedudukan yang tinggi sehingga cara yang ditempuh dengan memberikan nasihat pada mereka.

4. Paksaan
Metode paksaan dapat dilakukan secara fisik maupun psikologis. Biasanya dapat terjadi apabila salah satu pihak yang bertikai berada pada posisi yang lemah dan yang lain kuat.

5. Détente
Cara ini digunakan dengan mengurangi ketegangan diantara pihak yang bertikai. Biasanya digunakan sebagai usaha pendekatan dalam upaya mencapai perdamaian.