Pengertian Vulkanisme (Gunung Api)

Pada kali ini pembahasan mengenai vulkanisme menjadi daya tarik bagi porosilmu.com dan blog ini akan memberikan informasi mengenai pengertian dan tipe gunung api. Untuk lebih lengkapnya bisa disimak informasi dibawah ini.

Pengertian Vulkanisme

Vulkanisme atau gunung berapi merupakan peristiwa dimana magma yang keluar menuju permukaan bumi yang berasal dari retakan kerak bumi yang melewati terusan kepundan, magma mengalir keluar disebabkan karena mempunyai suhu tinggi serta mengandung gas untuk mendorong batuan diatasnya. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi disebut sebagai lava.

Nah, untuk lebih jelasnya litosfer magma terdapat di dalam dapur magma dengan kedalam yang berbeda-beda menjadi faktor utama dari kekuatan letusan gunung berapi. 

Jika semakin dalam dapur magma, maka letusan yang dihasilkan akan semakin kuat. Bukan hanya kedalaman dapur magma yang mempengaruhi letusan gunung berapi, tetapi juga ukuran besar dan kecilnya volume dari dapur magma yang menjadi tolak ukur lamanya aktivitas gunung berapi tersebut.

Pengertian Vulkanisme (Gunung Api)

1. Intrusi magma: peristiwa dimana menyusupnya magma yang berada di sela-sela lapisan batu yang tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Instrusi datar 
Magma yang berada di antara dua lapisan batuan, mendatar, serta paralel yang memiliki lapisan sebagai berikut :
• Gang : gang atau yang sering disebut korok adalah batuan hasil dari instrusi magma yang membeku di sela-sela lipatan.
• Diatermis : merupakan lubang pipa yang berada diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi dengan bentuk silinder memanjang.
• Lakolit : magma yang menyelinap lapisan bumi paling atas dan berbentuk cembung.

2. Ekstrusi magma: peristiwa menyusupnya magma mencapai permukaan bumi dan membentuk gunung berapi karena adanya tekanan gas yang kuat dan terdapat retakan kulit bumi sehingga menghasilkan letusan yang kuat juga. Ekstrusi mama tidak hanya terjadi di dataran tetapi bisa terjadi di dalam lautan. Ekstrusi magma terbagi menjadi tiga jenis yaitu :

a. Ekstrusi linear 
Ekstrusi yang terjadi ketika magma menerobos celah dari retakan sehinga akn membentuk gunung berapi. Contohnya gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Gunung Api Laki Islandia.

b. Ekstrusi areal 
Ekstrusi yang terjadi karena magma dekat dengan permukaan bumi sehingga magma akan mudah meleleh di suatu areal tertentu. Contohnya yellow Stone National Park di Amerika dengan luas 10.000 km2.

c. Ekstrusi sentral
Ekstrusi yang terjadi karena magma keluar dari saluran magma dan membentuk gunung yang saling terpisah. Contohnya gunung Vesucius dan gunung Krakatau.

Jenis Gunung Api

Jenis-jenis dari gunung berapi dibedakan kedalam beberapa golongan yaitu :

1. Berdasarkan bentuk
a. Gunung api perisai: gunung yang terbentuk seperti kerucut dengan lereng yang landai serta memiliki aliran lava panas dari saluran tengah. Gunung tersebut terdapat daerah persebaran magma luas dengan proses pendinginan dan pembekuan yang lama. Gunung ini memiliki frekuensi letusan yang sedang dan pelan yang didominasi oleh cairan lava cair.

b. Gunung api kubah: gunung tersebut berbentuk kerucut yang cembung dengan memiliki lereng yang curam. Gunung ini didominasi dengan cairan lava yang kental sehingga membuat alirannya sangat pelan dan membentuk lapisan yang tebal. Gunung ini berbeda dengan gunung api perisai karena gunung ini dalam proses pembekuan dan pendinginan dangat cepat. Maka menghasilkan letusan yang sangat kuat karena adanya tekanan dari dalam bumi yang tersumbat.

c. Gunung api strato: gunung dengan bentuk mengerucut dan memiliki lereng yang curam dan luas. Gunung ini terdiri dari lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang. Gunung ini memiliki frekuensi letusan yang sangat keras.

d. Gunung api lava pijar dan abu: gunung ini berbentuk simetris dengan lereng yang cekung dan landai. Gunung ini terdiri dari asap debu yang lembut serta bau sulfur yang sangat menyengat. Contohnya gunung paracutin di Mexico.

2. Berdasarkan letusan
a. Tipe stromboli: gunung yang memiliki magma sangat cair. Letusan yang dihasilkan tidak kuat dan disertai ledakan sehingga mengeluarkan abu, lapilin dan bongkahan lava yang sedikit padat. Contoh gunung berapi tipe letusan stromboli adalah Gunung Raung di Jawa Barat.

b. Tipe perret: letusan ini akan menghasilkan lava cair dengan tekanan gas yang sangat tinggi sehingga megakibatkan lubang kepundan tersumbat. Hal tersebut membuat gas dan uap terkumpul di dalam tubuh bumi sehingga akan menimbulkan getaran sebelum terjadinya letusan. Contoh gunung dengan letusan tipe perret adalah Gunung Krakatau.

c. Tipe hawai: gunung yang bertipe hawai memiliki lava yang cair dan tipis. Seperti yang ditemukan di wilayah Kilauea dan Maunaloa. Contoh letusan tipe hawai indonesia adalah pembentukan plato lava di daerah dieng, Jawa Tengah.

d. Tipe merapi: gunung dengan  tipe merapi memiliki ciri-ciri lava yang cair dan kental. Gunung tersebut mempunyai dapur magma dengan kedalaman yang dangkal serta tekanan gas yang rendah. Contohnya letusan tipe merapi adalah gunung merapi di Jawa Tengah dan Gunung Galunggung di Jawa Barat.

e. Tipe vulkano: gunung ini dalam letusannya akan menghasilkan awan debu yang berbentuk seperti bunga kol yang disebabkan karena gas yang berada di awan akan meluas jauh di atas kawah. Letusan tersebut dibedakan menjadi tipe vulkano lemah, contohnya Gunung Etna dan tipe vulkano kuat, contohnya Gunung Bromo.