Pengertian, Fungsi dan Macam Satelit

Pembahasan mengenai luar angkasa memang sangat menarik, maka dari karena itu kali ini kita akan membahas mengenai satelit. Di porosilmu.com kita bisa mendapatkan berbagai ilmu untuk menambah wawasan kita.

Pengertian Satelit

Sering kita mendengar kata satelit akan tetapi tidak banyak yang mengerti apa itu satelit, langsung saja kita simak mengenai pengertian dari satelit. Satelit merupakan benda langit yang mengorbit benda lainnya dengan waktu rotasi dan revolusi tertentu.

Bukan hanya itu saja terdapat banyak pendapat mengenai pengertian dari satelit salah satunya dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa satelit merupakan bintang siarah yang mengorbit bintang siarah lainnya yang lebih besar. Proses satelit mengitari planet disebabkan karena adanya gaya gravitasi planet.

Nah, mengenai pengertian dari satelit sudah jelas, maka selanjutnya akan diterangkan mengenai jenis-jenis dan  fungsi dari satelit itu sendiri.

Pengertian, Fungsi dan Macam Satelit

Jenis dan Fungsi

Satelit dibedakan menjadi beberapa jenis, nah setiap jenisnya memiliki fungsi masing-masing.

1. Satelit alami: benda luar angkasa yang sudah ada bukan karena buatan manusia yang mengorbit salah satu planet. Dengan kata lain sateli alami bumi adalah bulan. Dalam mengitari bumi bulan melakukan tiga gerakan yaitu rotasi, revolusi bulan mengelilingi matahari, serta revolusi bulan mengelilingi bumi.

Contoh satelit alami lainnya adalah Callisto, Io, Ganymede yang mengorbit planet Jupiter dan Titan yang mengorbit planet Saturnus.

Apa itu rotasi? rotasi adalah gerak perputaran bulan terhadap sumbunya dengan memakan waktu selama 29 hari. Sedangkan revolusi merupakan gerak bulan mengelilingi bumi. 

Maka gerakan revolusi bisa membuat bentuk bulan berubah-ubah ( fase bulan ) dengan urutan sebagai berikut bulan baru – bulan sabit – bulan setengah – bulan bungkuk – bulan purnama – bulan bungkuk – bulan setengah – bulan sabit – bulan baru. 

Selain itu bulan juga mengelilingi matahari dengan durasi satu tahun, sedangkan bulan mengelilingi bumi 12 kali dalam setahun, sehingga proses tersebut dijadikan dasar dalam penanggalan masehi atau hijriah.

Berikut merupakan fungsi dari satelit alami  :
  1. Satelit alami melindungi planet dari hantaman benda langit lainnya (asteroid dan komet).
  2. Sebagai pengontrol kecepatan rotasi planet yang disebabkan oleh gravitasional tidal wave.
  3. Memberikan cahaya pada malam hari.
  4. Memberikan keseimbangan perputaran siklus air laut sehingga menimbulkan pasang surut air laut.
  5. Mengurangi adanya radiasi sinar ultraviolet.


2. Satelit buatan: salah satu benda langit yang sengaja dibuat oleh manusia dengan jenis dan fungsi yang bermanfaat bagi manusia dengan mengorbit planet lain.

Berikut ini adalah jenis-jenis dari satelit buatan manusia beserta fungsinya.
  1. Satelit metrologi, yang memiliki fungsi untuk meneliti atmosfer bumi untuk melakukan peramalan cuaca.
  2. Satelit geodesi, memiliki fungsi untuk melakukan pemetaan bumi dan memperoleh informasi mengenai gravitasi.
  3. Satelit navigasi, satelit yang dibuat dengan tujuan membantu penerbangan dan pelayaran dengan cara memberikan informasi posisi pesawat terbang dan kapal dalam perjalanan.
  4. Satelit militer, satelit yang dibuat untuk kepentingan militer suatu negara, dalam melakukan pengintaian kekuatan senjata lawan.
  5. Satelit penelitian, satelit ini berfungsi untuk melakukan penyelidikan sistem tata surya dan alam semesta secara menyeluruh tanpa terpengaruh oleh atmosfer. Contohnya satelit ini memperoleh informasi mengenai matahari dan bintang untuk mengungkap rahasia alam semesta.
  6. Satelit survei SDA, satelit yang dibuat untuk tujuan memetakan dan meneliti sumber daya alam di bumi untuk kepentingan pertambangan, pertanian, perikanan, dan lain-lain.
  7. Satelit komunikasi, satelit yang dibuat manusia dengan fungsi sebagai alat komunikasi layaknya radio, telepon, dan televisi.


3. Satelit masih digolongkan ke berbagai jenis berdasarkan ketinggian garis edarnya, yaitu Satelit LEO, Satelit GEO, dan Satelit MEO.
  1. Satelit GEO kepanjangan dari Geostationary Earth Orbit yang merupakan satelit dengan lintasan orbit geostasioner mencapai 36.000 km dari permukaan bumi. Dengan adanya orbit stasioner menimbulkan revolusi satelit dengan durasi satu hari. Contoh dari satelit GEO adalah satelit palapa dan intelsat.
  2. Satelit MEO kepanjangan Medium Earth Orbit yang memiliki garis orbit menengah dengan ketinggian 10.000 hingga 20.000 km dengan durasi revolusi sekitar 6 sampai 12 jam.
  3. Satelit LEO atau yang dikenal sebagai Low Earth Orbit merupakan satelit dengan garis orbit yang memiliki ketinggian rendah yaitu 500 hingga 10.000 km dari permukaan bumi dengan durasi revolusi sekitar 2 sampai 6 jam. Contoh dari satelit LEO antara lain satelit Global Star, Odessey, Iridium,Constellation dan Elipsat.


Cara Kerja Satelit

Seluruh satelit yang mengelilingi bumi dikendalikan oleh Master Control Station yang berada di stasiun bumi dengan menggunakan sistem otomatis yang menggunakan dua sistem pengendalian yakni Spin Stabillized yang merupakan metode pengendalian dengan menggerakan body satelit secara berputar menuju ke tempat yang diinginkan serta Three Axiz Body Stabillized yang merupakan metode pengendalian dengan berpedoman sumbu koordinat X, Y dan Z yang nantinya akan dipetakan menjadi posisi pitch, yaw dan roll. Karena berdasarkan teori posisi satelit akan tetap diam di posisi orbitnya, tetapi sesungguhnya posisi satelit akan bergeser dari orbit yang sebenarnya.

Nah, kali ini kita akan mengetahui cara kerja satelit yang terbagi menjadi dua cara, yaitu uplink dan downlink. Apa itu uplink dan downlink? Uplink merupakan transmisi yang berasal dari planet bumi menuju satelit, sedangkan downlink merupakan transmisi dari satelit menuju stasiun bumi.

Karena komunikasi satelit dan cara kerjanya sangat berperan sebagai repeater di langit maka satelit tersebut akan menggunakan transponders (alat yang memeungkinkan adanya komunikasi dua arah).

Dan yang paling peting dalam komunikasi satelit adalah antena satelit itu sendiri sebagai penangkap transisi di setiap wilayah dunia. Dan disisi lain sebuah satelit spancing menggunakan radar untuk melakukan transmisi berdasarkan wilayahnya. Power sistem yang digunakan dalam satelit diperoleh dari pancara sinar matahari yang diubah menjadi listrik (solar cells).

Proses mengubah energi matahari menjadi listrik berasal dari pesawat luar angkasa yang berada di ruang angkasa untuk membangkitkan tenaga dengan energi matahari dengan menggunakan struktur layaknya sayap besar yang sering disebut sebagai panel surya. Panel surya tersebut terdiri dari beberapa sel dengan ukuran lebih kecil dari sel surya. Sel tersebut terbuat dari silikon.

Sebuah panel surya akan bekerja saat terpapar sinar matahari, yang kemudian satelit tersebut dilengkapi dengan sensor atahari untuk mencari arah cahaya matahari. 

Motor menggerakan panel untuk dihadapkan ke arah cahaya matahari. Sebuah satelit harus dilengkapi dengan sumber tenaga dengan kapasitas 12 tahun yang berperan sebagai bahan bakar untuk tetap bekerja.