Pengertian, Ciri-ciri, Struktur Tubuh dan Klasifikasi Ciliata

Salah satu makhluk hidup yang menarik dan banya adalah ciliata. Pada artikel ini kita akan membahas tentang Pengertian Ciliata, Ciri-ciri Ciliata, Struktur Tubuh Ciliata dan Klasifikasi Ciliata.


Pengertian Ciliata

Pengertian ciliata adalah kelompok protista mirip hewan atau yang biasa disebut sebagai Protozoa.  Pada klasifikasi lama, Ciliata termasuk bagian dari kingdom animalia. Ciliata juga adalah kelompok terbesar dari Protozoa. Protozoa dalam klasifikasi baru atau pada klasifikasi dengan sistem 6 kingdom, termasuk dalam kingdom Protista.

Pembedaan ciliata dengan hewan ini karena tubuh protista yang tidak terdeferensiasi dengan jelas dan reproduksinya tidak terbentuk secara embrionik.


Pengertian, Ciri-ciri, Struktur Tubuh dan Klasifikasi Ciliata


Ciri ciliata yang khas adalah adanya rambut getar yang disebut silia. Silia berguna sebagai alat untuk bergerak bebas ke segala arah di dalam air, yang merupakan habitatnya. Rambut getar yang berupa bulu bulu halus ini terletak dan melekat pada membran sel. 

Silia juga dapat menerima ransangan dan dapat mengambil makanan. Habitat Ciliata banyak ditemukan di area sawah, rawa, dan tempat-tempat berair lain yang mengandung banyak bahan bersifat organik.

Ciri khas lain cliata adalah  bentuk tubuhnya oval dan tidak berubah-ubah.

Simak juga: Mengenal Klasifikasi Protista Mirip Jamur


Ciri - ciri Ciliata

Ciri ciri ciliata sudah sempat dibahas sekilas di atas. Berikutnya akan dijelas ciri ciri yang lebih jelas dari ciliata. Ciri-ciri ciliata ini dapat digunakan untuk mempermudah kita dalam mengenalinya, yang meliputi:
  1. mempunyai alat gerak berupa silia atau bulu getar
  2. Bersifat heterotrof atau tidak dapat membuat makanannya sendiri
  3. Umumnya memiliki ukuran yang sangat kecil dan mikroskopis, akan tetapi, beberapa ada yang ukurannya mencapai 3 mm
  4. Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah
  5. Lingkungan hidup berupa tempat berair dan lembab. Seperti : tanah yang lembab, sawah, laut, air tawar, dan rawa-rawa. Ciliata terkadang juga dijumpai di dalam tubuh organisme lain, seperti di dalam usus kecoa.
  6. Hidup protista mirip hewan ini ada yang secara simbiosis, sebagai parasit, dan juga hidup bebas di alam.
  7. Mempunyai mulut berupa membran berombak, ataupun membran berupa barisan pendek dari cilia yang berbentuk piringan
  8. Ukuran silia lebih pendek dari pada flagel/bulu cambuk yang dimiliki Flagellata.
  9. Reproduksinya bersifat aseksual, sedangkan pembelahannya terjadi secara biner.
  10. Mempunyai vakuola kontraktil yang digunakan untuk mempertahankan keseimbangan air di dalam tubuhnya.



Struktur Ciliata

Ciliata dapat dikenali dari struktur tubuhnya yang khas. Berikut adalah struktur tubuh ciliata. 

  1. Bentuk tubuh oval, umumnya berbentuk simetris, kecuali pada ciliata primitif yang simetrinya radial
  2. Tubuhnya diselubungi perikel yang merupakan lapisan luar, yang tersusun dari sitoplasma padat
  3. Tubuhnya diselimuti silia, yaitu silia somatik yang menyelubungi seluruh bagian tubuh utama
  4. Tidak memiliki struktur khusus untuk pertukaran udara, dan untuk sekresi
  5. memiliki dua tipe inti sel atau nukleus, yakni berupa makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus juga disebut sebagai otak Ciliata, dan berfungsi sebagai vegetatif, sedangkan mikronukleus berfungsi sebagai alat untuk reproduksi dan genital
  6. mempunyai mulut atau sistoma yang terbuka dan digunakan sebagai saluran yang pendek, pada ciliata primitif mulut ini disebut dengan sitofaring. Mulut ini terletak di bagian ujung depan (anterior), akan tetapi pada kebanyakan siliata, bagain ini digantikan oleh bagian belakang (posterior)
  7. Terdapat dua macam mulut, yaitu mulut membran berombak yang menyatu di dalam sebuah barisan panjang. Dan mulut membran berupa barisan pendek, yang merupakan penggabungan dari silia yang bersatu membentuk sebuah piringan.
  8. Silia yang terdapat pada mulut Ciliata berfungsi sebagai alat pengedar dan pendorong makanan menuju ke bagian sitofaring
  9. Mempunyai mitokondria sebagai sumber energi dalam melakukan gerak ataupun beraktivitas
  10. mempunyai kerongkongan yang disebut sebagai sitofaring gullet dan juga mempunyai food vacuole atau usus
  11. mempunyai vakuola kontraktil atau ginjal
  12. mempunyai otot atau yang disebut dengan myonemes
  13. mempunyai anus yang juga disebut sebagai sitopige



Klasifikasi Ciliata

Klasifikasi Ciliata, meliputi :
1. Paramecium caudatum
Ciliata jenia ini berbentuk tumpul di bagian ujung depannya, dan pada bagian belakangnya meruncing. Bentuk ini membuat ciliata tampak seperti bentuk telapak kaki atau sepatu.

Tubuhnya diselimuti oleh ratusan silia. Tubuh paramecium caudatum juga terdiri dari satu sel dengan bagian luar memiliki selaput pembungkus yang dinamakan pelikel. Selaput perikel sangat elastis.

Ukuran tubuh berkisar antara 120 hingga 300 mikron. Pada bagian ektoplasma terdapat trikosit atau alat pertahanan tubuh. Di sebelah bawah bagian interior, terdapat celah mulut (oral groove) yang masuk ke arah dalam, dan menjadi mulut sel atau sitostoma. 

Kemudian berlanjut ke bagian kerongkongan atau sitofaring gulet.  Pada bagian belakang celah mulut terdapat anus atau sitopige yang berguna untuk mengeluarkan hasil pencernaan dan sisa makanan.

Paramecium juga mempunyai dua vakuola yaitu vakuola kontraktil sebagai osmoregulasi dan pembuangan sampah, serta vakuola makanan yang berguna untuk mencerna makanan. Terdapat pula dua nukleus yaitu makronukleus dan mikronukleus.

Reproduksi paramecium dilakukan dengan vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara pembelahan biner. Prosesnya diawali dari mikronukleus yang mengalami pembelahan secara mitosis menjadi dua, kemudian makronukleus juha ikut membelah. 

Kemudian, sitoplasma membelah secara tranversal (sitokinesis) dan terbentuklah dua sel Paramecium dengan bagian yang sama. Paramecium dapat melakukan pembelahan hingga empat kali dalam sehari.

Reproduksi generatif dilakukan dengan cara konjugasi. Prosesnya diawali dengan dua Paramecium yang saling mendekatkan mulut selnya, lalu membran sel terpecah, dan terjadilah hubungan sitoplasma yang menyebabkan tiga mikronukleus melebur, serta mikronukleus satunya membelah secara meiosis. 

Berikutnya terjadi pertukaran salah satu mikronukleus dan intinya lalu bergabung menjadi satu (sinkarion). Paramecium yang berkonjugasi memisahkan diri, dan inti selnya membelah secara mitosis sebanyak tiga kali. Jadi, Paramecium memiliki delapan inti sel. 

Berikutnya tiga inti melebur, empat inti membentuk makronukleus, dan satu inti berubah menjadi mikronukleus. Kemudian membelah lagi dua kali secara berturut-turut dan menghasilkan empat Paramecium baru.

2. Balantidium Coli
Balantidium coli dapat ditemukan hidup di dalam organisme lain, seperti dalan usus besar manusia, babi dan kera. Ketika kondisi imunitas seseorang turun, atau ketika mikroorganisme yang bersifat patogen bertambah di dalam usus manusia, maka hal ini dapat menyebabkan gangguan atau penyakit pada perut.

Penyakit ini biasanya menyebabkan gejala seperti salah satunya diare. Penyakit diare yang disebabkan Balantidium coli disebut sebagai Balantidiosis atau Ciliata disentri. Ciliata ini biasa dijumpai pada daerah beriklim tropis dan sub-tropis.

3. Didinium
Didinium adalah jenis ciliata yang berada pada habitat ekosistem perairan. Ciliata ini memiliki sifat sebagai Predator terhadap Paramecium. Didinium memiliki bentuk yang hampir menyerupai bola. 

Ia memiliki makronukleus berwarna agak gelap dan terlihat seperti dua mata ketika dilihat secara sekilas. Selain itu, didinium juga mempunyai mulut sel atau sistosoma serta silia yang mengelilingi tubuhnya

4. Stentor
Stentor adalah jenis Ciliata dengan bentuk seperti terompet. Tubuh stentor dilengkapi dengan sistem pencernaan yang kompleks dimulai dengan mulut sel.

Stentor juga mempunyai dua vakuola dan dua nukleus. Makronukleusnya disebut sebagai otak, sedangkan mikronukleusnya juga berfungsi sebagai genitalia dan reproduktif. Ia juga mempunyai otot dan mitokondria yang berguna sebagai penghasil energi.

Biasanya Ciliata ini hidup bebas di air tawar, baik yang mengalir maupun yang tergenang. Stentor umumnya memakan ciliata berukuran yang lebih kecil.

5. Vorticella
Vorticella mempunyai bentuk tubuh berbentuk seperti lonceng dengan tangkai panjang yang melekat pada substrat. Tangkai tersebut ada yang bentuknya lurus dan ada yang berbentuk spiral. Silia vorticella hanya terdapat di sekitar mulut.

Biasanya, Vorticella dijumpai hidup bebas di air tawar. Makanannya berupa bakteri serta sisa-sisa bahan organik yang ada di dalam air dan masuk mengalir bersama dengan aliran air melalui celah mulutnya.