Cara Menentukan Usia Peninggalan Sejarah
Bagaimana Mengetahui Usia Suatu Artefak atau Benda Bersejarah?
Sejarah adalah
hal penting untuk diketahui dan digali kebenarannya. Untuk bisa mendapatkan
suatu kisah sejarah yang tepat, maka diperlukan proses penelitian untuk
menggali informasi secara mendalam dan akurat.
Sejarah suatu
masyarakat dan bangsa yang terjadi pada masa lampau dapat diketahui melalui
penemuan bukti atau fakta. Fakta yang berasal dari bahasa Latin, factus atau facerel ini mempunya arti selesai
atau mengerjakan.
Dari fakta yang
digali inilah, para sejarahwan dapat menemukan petunjuk akan terjadinya suatu
peristiwa di masa lampau. Fakta ini dapat diperoleh melalui bukti-bukti. Bukti
peninggalan sejarah merupakan sumber penulisan sejarah.
Fakta sendiri
merupakan hasil dari seleksi data yang terpilih sebagai bukti. Fakta sejarah
ada yang berbentuk benda konkret seperti candi, patung, perkakas. Benda
konkreat inilah yang sering disebut dengan artefak.
Artefak merupakan semua benda, yang baik secara keseluruhan
atau sebagiannya adalah hasil garapan tangan manusia. Contoh artefak misalnya,
candi, patung, dan perkakas. Peralatan-peralatan yang dihasilkan dari masa
lampau ini dapat menggambarkan tingkat kehidupan masyarakat yang berlangsung pada
saat itu.
Maksudnya, apakah masyarakat tersebut sudah memiliki akal
dan budaya yang cukup tinggi atau tidak. Selain itu, artefak ini dapat juga
meggambarkan suasana alam, pikiran, status sosial, dan kepercayaan terhadap para
penciptanya dari suatu masyarakat.
Hal –hal seperti inilah yang perlu dicermati oleh para
sejarawan. Namun, sebelum mulai mengamati, mempelajari dan mengambil
kesimpulan, Artefak sebagia benda peninggalan sejarah ini juga penting untuk
diketahui usianya.
Usia peninggalan sejarah ini dapat dilakukan dengan tiga
cara yakni berdasarkan tipologi, stratigrafi, dan kimiawi. Berikut
penjelasannya :

1. Mengetahui Usia Artefak Berdasarkan Tipologi
Tipologi ini merupakan cara penentuan usia peninggalan budaya
berdasarkan bentuk tipe dari peninggalan itu. Semakin sederhana bentuk suatu peninggalan,
maka dapat disimpulkan makin tua usia benda.
Namun, dengan cara ini seringkali
timbul masalah sebab benda yang sederhana belum tentu dibuat lebih dahulu dari
benda yang lebih halus dan sempurna buatannya. Contohnya, benda dari tanah liat
pada saat ini dipakai bersama-sama dengan benda dari logam dan plastik.
2. Mengetahui Usia Artefak Berdasarkan Stratigrafi
Stratigrafi adalah cara penentuan umur suatu benda peninggalan
berdasarkan lapisan tanah di mana benda itu berasal atau ditemukan. Semakin ke
bawah lapisan tanah tempat penemuan benda peninggalan budaya tersebut, arrinya
semakin tua usianya sehingga dapat disimpulkan bahwa lapisan paling atas adalah
paling muda.
3. Mengetahui Usia Artefak Berdasarkan Kimiawi
Kimiawi adalah suatu cara penentuan umur benda peninggalan
berdasarkan unsur kimia yang terkandung oleh benda tersebut. Hal ini biasanya
menggunakan penentuan melalui unsur C-14 (Carbon 14) atau unsur Argon.
Baca juga: Latar Belakang Revolusi Inggris
Sumber benda bersejarah merupakan sumber sejarah yang
diperoleh dari peninggalan benda-benda kebudayaan, misalnya, alat-alat atau
benda budaya, seperti kapak, gerabah, perhiasan, manik-manik, candi, dan
patung. Namun, sumber-sumber sejarah tersebut belum tentu seluruhnya dapat menginformasikan
kebenaran secara pasti.
Karena untuk menentukan usia benda sejarah ini cukup rumit, sumber
sejarah tersebut perlu diteliti, dikaji, dianalisis, dan ditafsirkan dengan
cermat oleh para ahli, diluar ahli sejarah itu sendiri. Maka, untuk mengungkap
sumber-sumber sejarah di atas diperlukan berbagai ilmu bantu, seperti:
1)
Epigrafi, adalah ilmu yang mempelajari tulisan
kuno atau prasasti;
2)
Arkeologi, adalah ilmu yang mempelajari benda/ peninggalan
kuno;
3)
Ikonografi, adalah ilmu yang mempelajari tentang
patung;
4)
Nomismatik, adalah ilmu yang mempelajari tentang
mata uang;
5)
Ceramologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang
keramik;
6)
Geologi, adalah ilmu yang mempelajari lapisan
bumi;
7)
Antropologi, adalah ilmu yang mempelajari
asal-usul kejadian serta perkembangan makhluk manusia dan kebudayaannya;
8)
Paleontologi, adalah ilmu yang mempelajari sisa
makhluk hidup yang sudah membatu;
9)
Paleoantropologi, adalah ilmu yang mempelajari
bentuk manusia yang paling sederhana hingga sekarang;
10)
Sosiologi, adalah ilmu yang mempelajari sifat
keadaan dan pertumbuhan masyarakat;
11)
Filologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang
bahasa, kebudayaan, pranata dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat di
bahan-bahan tertulis.