Model Pembelajaran Group Investigation

Bagi siswa, kegiatan belajar adalah hal yang utama. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat dari interaksinya dengan lingkungan (Hamalik Pemar : 2001.).

Karena belajar lebih menekankan pada suatu proses, jadi belajar lebih dekat pada suatu kegiatannya dan bukan hasil atau tujuannya. Untuk itu, dalam proses belajar yang terpenting adalah bagaimana perubahan tingkah laku dari siswa setelah mempelajari sesuatu dan bukannya penguasaan dari hasil latihan. 

Meskipun, penguasaan hasil ini tentu menjadi hal penting pula bagi proses pendidikan di Sekolah. Namun, yang ditekankan dalam hal ini adalah bagaimana proses belajar itu dapat mempengaruhi siswa dengan suasana pembelajaran yang bermutu dan menyenangkan.

Untuk mengimplementasikan proses pembelajaran yang efektif dan bermutu, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran dalam hal ini diartikan sebagai representasi realitas yang disajikan dengan suatu derajat struktur dan urutan (Richey, 1986). 

Salah satu model yang dapat memaksimalkan proses pembelajaran sehingga bermutu adalah model pembelajaran group investigation.




Model pembelajaran group investigation adalah model untuk menemukan sesuatu yang dilakukan secara berkelompok. Dalam hal ini, siswa diajak untuk terlibat dalam menemukan jawaban dari suatu persoalan. Siswa secara berkelompok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif sehingga memungkinkannya menemukan konsep yang dipelajarinya secara lebih jelas.

Baca juga: Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Untuk menerapkan model pembelajaran Group Investigation, dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut :


  1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok yang heterogen (Terdiri dari siswa dengan tingkat kecerdasan atau karakter berbeda)
  2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan menyampaikan garis besar atau tujuan dari tugas yang harus dibahas secara kelompok
  3. Guru membagikan tugas untuk masing-masing kelompok secara berbeda melalui ketua kelompok. Jadi, satu materi tugas hanya untuk satu kelompok sehingga masing-masing kelompok membahas hal berbeda.
  4. Masing-masing kelompok membahas materi sesuai yang ditugaskan secara kooperatif dan berusaha mencari suatu penemuan.
  5. Setelah diskusi kelompok selesai, masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi atau penemuannya melalui juru bicaranya.
  6. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang telah dibahas sekaligus memberi kesimpulan
  7. Guru menyampaikan evaluasi tentang proses pembelajaran group investigation yang baru saja dilangsungkan
  8. Penutupan


Dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation, guru dapat lebih mudah mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Sekaligus, siswa dapat terdorong untuk berfikir kreatif dan menemukan sendiri keterkaitan pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Model ini pun juga lebih membantu siswa untuk meningkatkan minat belajarnya serta hasil pembelajarannya pun dapat lebih berkesan bagi siwa.