Klasifikasi Nilai dalam Sosiologi

Yang dimaksud dengan nilai secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu hal yang dianggap baik atau buruk bagi kehidupan. Nilai merupakan sesuatu yang sifatnya abstrak, namun menjadi pedoman bagi kehidupan bermasyarakat dan sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang. Nilai dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok meliputi:


a) Nilai Sosial

yaitu sesuatu yang sudah melekat di masyarakat yang berhubungan dengan sikap dan tindakan manusia.

Contohnya, setiap tindakan dan perilaku individu di masyarakat, selalu mendapat perhatian dan berbagai macam penilaian.


b) Nilai kebenaran

yaitu nilai yang bersumber pada unsur akal manusia (rasio, budi, dan cipta). Nilai kebenaran merupakan nilai yang mutlak sebagai suatu hal yang kodrati. Tuhan memberikan nilai kebenaran melalui akal pikiran manusia.

Contohnya, seorang hakim yang bertugas memberi sangsi kepada orang yang diadili.


Baca juga: Apa Perbedaan Evolusi dan Revolusi


c) Nilai keindahan

yaitu nilai yang bersumber pada unsur rasa manusia (estetika). Keindahan bersifat universal. Semua orang memerlukan keindahan. Namun, setiap orang dapat berbeda-beda dalam menilai sebuah keindahan.

Contohnya, sebuah karya seni tari merupakan suatu keindahan. Akan tetapi, tarian yang berasal dari suatu daerah dengan daerah lainnya memiliki keindahan yang berbeda, bergantung pada perasaan orang yang memandangnya.


d) Nilai kebaikan atau nilai moral

yaitu nilai yang bersumber pada kehendak atau kemauan (karsa, etik). Nilai moral membantu manusia untuk dapat bergaul dengan baik antarsesamanya.

Contohnya, berbicara dengan orang yang lebih tua dengan tutur bahasa yang halus, merupakan etika yang tinggi nilainya.




e) Nilai religious

yaitu nilai ketuhanan yang tertinggi dan bersifat mutlak. Nilai ini bersumber pada hidayah dari Tuhan Yang Mahakuasa. Melalui nilai religius, manusia mendapatkan petunjuk dari Tuhan tentang cara menjalani kehidupan.

Contohnya, untuk dapat berhubungan dengan Tuhan, seseorang harus beribadah menurut agamanya masing-masing. Semua agama menjunjung tinggi nilai religious, hanya tata caranya saja berbeda-beda. Hal ini karena setiap agama memiliki keyakinan yang berbeda-beda.

Nilai-nilai dari beragam klasifikasi tersebut menjadi kaidah atau patokan bagi manusia dalam melakukan tindakannya. Misalnya, untuk menentukan makanan yang baik bagi kesehatan tubuh, seorang individu akan berdasar pada nilai gizi dan nilai kebersihan dari kuman.

Namun, ada juga nilai lain yang masih harus dipertimbangkan seperti halal tidaknya suatu makanan tertentu. Dengan demikian, nilai berperan dalam kehidupan sosial sehari-hari, sehingga dapat mengatur pola perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Referensi:


Waluya, Bagja. 2009. Sosiologi 1 : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk 

Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.