Jenis Jenis Utang dalam Menejemen Utang Kewirausahaan

Bisnis identik dengan modal. Ketika kita mulai menjalankan bisnis, maka modal usaha adalah hal yang utama. Namun, ada kalanya modal sendiri yang kita gunakan untuk berbisnis ini tidak lagi mencukupi. Jika demikian, maka kita selaku pemilik usaha mempunyai pilihan untuk mengundang pihak lain agar dapat turut serta dalam bisnis tersebut.

Pihak lain yang diajak bekerja sama bisa bersama -sama memiliki bisnis tersebut dengan menjadi pemegang saham melalui penyertaan modal. Bila langkah ini diambil, konsekuensinya adalah si pemilik usaha harus rela berbagi kepemilikan dengan pihak penanam modal atau investor tersebut.

Sayangnya, tak sedikit pemilik usaha yang karena pertimbangan tertentu, enggan berbagi kepemilikan dengan pihak investor. Jika demikian, pilihan lainnya adalah dengan mengundang pihak lain atau kreditor untuk memberi pinjaman dana yang dapat digunakan sebagai modal bisnis.


Jika pebisnis memilih berhubungan dengan kreditor, maka ia tidak harus berbagi kepemilikan usahanya dengan pihak kreditor tersebut. Akan tetapi, konsekuensinya, kreditor akan memberi skema pembayaran atas dana yang digunakan tersebut.

Dana yang dipinjamkan oleh kreditor inilah yang disebut sebagai utang. Penggunaan utang, seringkali menjadi alternatif solusi pendanaan dalam usaha. Namun, sebelum berhutang, Anda harus memiliki perhitungan matang dan memastikan bahwa keuntungan dari kegiatan bisnis yang Anda hasilkan mencukupi untuk membayar cicilan yang disyaratkan dari utang tersebut.

Jangan kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka penggunaan utang justru akan membuat modal yang Anda tanamkan semakin berkurang untuk memenuhi cicilan utang, bunga dan biaya lainnya. Isyarat kebangkrutan seperti ini tentu tidak diinginkan bukan?


Simak juga: Pengertian Kelangkaan dan Faktor Penyebab Kelangkaan


Jenis Jenis Utang

Ketika hendak berutang, kita perlu mengenal jenis jenis utang yang ada. Dalam menejemen utang kewirausahaan, ada jenis jenis utang yang sering kita jumpai. Dilihat berdasarkan tipenya, jenis jenis utang dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok. 

Berikut adalah jenis jenis utang yang ada :


1. Jenis utang berdasarkan periode utang

Berdasarkan periode utangnya, terdapat utang jangka pendek, utang jangka menengah, dan utang jangka panjang. Dengan ketentuan, utang jangka pendek periode utanya kurang dari 1 tahun. Utang jangka menengah periode utangnya 1 sampai 5 tahun. Utang jangka panjang periode utangnya lebih dari 5 tahun.


2. Jenis utang berdasarkan penggunaan utang

Berdasarkan penggunaan utang, terdapat (1) utang untuk kepemilikan perumaah, toko dan sebagainya yang disebut real estate loan. (2) utang untuk kebutuhan -kebutuhan pribadi dan konsumsi atau personal loan. Dan (3) utang lainnya atau non-real estate loan.


3. Jenis utang berdasarkan ada tidaknya jaminan

Berdasarkan ada tidaknya jaminan, utang dapat dibagi dalam (1) utang yang mensyaratkan adanya jaminan (collateral) tertentu yang disebut sebagai secured loan. Dan (2) utang yang tanpa mensyaratkan jaminan atau yang disebut unsecured loan.


4. Jenis utang berdasarkan tingkat suku bunga

Berdasarkan tingkat suku bunganya, ada jenis (1) utang yang memiliki tingkat suku bunga tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo atau yang dikenal dengan fixed rate, dan (2) utang dengan tingkat suku bunga berubah -ubah sesuai dengan kondisi saat tersebut yang disebut variable rate loan.


5. Jenis utang berdasarkan tipe pembayaran

Jenis utang berdasarkan tipe pembayarannya, ada 4 macam. Yakni 
(1) single payment loan yaitu jenis utang dengan model pembayaran satu kali atas nominal utang tersebut. Biasanya, utang jenis ini dibayar di akhir periode utang. 

(2) line of credit yakni jenis utang yang dengan model maksimum plafon pinjaman dan pengusaha diperkenankan untuk meminjam maksimum sebesar plafon tersebut. 

(3) amortized loan yakni utang dengan pembayaran bunga lebih besar di awal periode dan semakin lama semakin menurun. Biasanya, tipe pembayaran utang seperti ini digunakan untuk pinjaman KPR dan kepemilikan kendaraan. 

(4) balloon payment loan, yakni utang dengan fleksibilitas pembayaran lebih besar di akhir periodenya.