Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif

Menyimak untuk Menyimpulkan Informasi Secara Induktif dan Deduktif


Dalam suatu kegiatan belajar serta pengumpulan informasi, maka kemampuan untuk menyimak adalah hal yang sangat penting. Dengan menyimak ini, maka kita bisa mendapatkan aneka informasi dalam bentuk pengetahuan yang bermanfaat. Karenanya, keterampilan menyimak ini memang penting untuk diasah dengan baik.

Untuk dapat menemukan pokok -pokok informasi yang disampaikan dengan mudah, maka kita bisa membuat rangkuman atau simpulan dari informasi tersebut. Menyimpulkan berarti menyusun atau membuat ikhtisar informasi dengan menggunakan beberapa kalimat yang singkat dan padat.

Penyusunan simpulan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara pendekatan, yakni induksi dan pendekatan deduksi. Induksi bersifat genearlisasi, sedangkan deduksi bersifat spesifikasi atau pengkhususan.

Dalam hal penalaran, baik induksi mau pun deduksi ini ebkerja sama. Artinya, hal -hal khusus menuntun menuju generalisasi, dan generalisasi ini kemudian menggiring pada penerapan atau spesifikasi.

Ketika kita menerapkan generalisasi yang dihasilkna dari penalaran induktif, maka saat itu kita juga melakukan penalaran deduktif. Agar lebih jelas, mari kita simak lebih lanjut mengenai pola penalaran deduktif dan pola penalaran induktif berikut.


Penalaran Deduktif

Pola penalaran deduktif diawali dengan cara mengemukakan pernyataan yang umum lalu diiukit dengan pernyataan -pernyataan khusus. Penalaran deduktif ini terdari dari tiga bentuk, yakni : (1) silogisme, (2) sebab -akibat -akibat, (3) dan akibat -sebab -sebab.

Berikut penjelasan dari tiga bentuk penalaran deduktif.
(1) silogisme
Silogisme merupakan proses pengambilan simpulan yang dilakukan dengan cara mengungkapkan terlebih dahulu pernyataan yang bersifat umum atau premis umum. Kemudian disusul dengan pernyataan khusus atau premis khusus.

(2) sebab -akibat -akibat
Pola ini diawali dengan pengungkapan fakta yang merupakan sebab, kemudiand isusul dengan simpulan yang berupa akibat.

(3) akibat -sebab -sebab
Pola ini dimulai dengan pernyataan yang merupkaan akibat. Baru berikutnya ditelusuri penyebabnya.

Baca juga: Mengenal Kaidah Baku 'Adjective with Preposition'


Penalaran Induktif

Pola penalaran induktif merupakan penalaran yang dimulai dari pengungkapan hal -hal yang khusus, kemudian ditarik suatu simpulan yang bersifat umum. Pola -pola penalaran induktif ini terdiri dari pola yang meliputi : (1) generalisasi, (2) sebab -sebab -akibat, (3) akibat -akibat -sebab, (4) analogi.

Berikut adalah penjelasan dari pola penalaran induktif :
(1) generalisasi
Generalisasi merupakan pengambilan simpulan umum yang berdasarkan pada fakta dan data yang bersifat khusus. Data dan fakta ini diperoleh melalui penilaian, pengamatan atau pun hasil survey.

(2) sebab -sebab -akibat
Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta -fakta yang menjadi sebab. Kemudian ditarik simpulan yang merupakan akibat.

(3) akibat -akibat -sebab
Pola ini dimulai dengan mengungkapkan fakta -fakta yang merupakan akibat, kemudian dikemukakan peristiwa yang menjadi penyebabnya.

(4) analogi
Analogi merupakan pola pengambilan simpulan yang dilakukan dengan mengambil kesamaan dari suatu hal yang diperbandingkan. Biasanya, dua hal atau lebih yang dibandingkan dianggap memiliki kesamaan sifat dasarnya.