Kebutuhan Protein Bagi Makhluk Hidup

Setiap makhluk hidup pasti mengalami proses pertumbuhan. Pertumbuhan adalah pertambahan berat dan ukuran dari suatu organisme yang menunjukkan adanya pertambahan protoplasmanya. 

Protoplasma adalah bagian utama dari penyusun sel tubuh. Dengan demikian, pertambahan protoplasma menunjukkan bahwa organisme tersebut mengalami pertumbuhan. 

Pada manusia, pertumbuhan paling terlihat ketika usia bayi hingga remaja. Sedangkan pada kehidupan dewasa pertumbuhan tubuh tidak lagi terjadi. Namun, hampir setiap saat terjadi penuaan dan kerusakan sel-sel pada berbagai organ tubuh.

Ketika terdapat sel-sel yang rusak maka harus segera diganti dengan sel-sel yang baru. Berbagai peristiwa tersebut sangat membutuhkan suplay makanan yang mengandung bahan pembangun.

Bahan pembangun tubuh yang utama bersumber dari protein. Selain protein, juga terdapat lemak dan sebagian mineral yang juga dapat berperan sebagai bahan pembangun. Protein dapat berasal dari berbagai bahan makanan.

Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, dan protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati, serta protein yang berasal dari mikroba disebut protein sel tunggal.

Komponen dasar protein adalah asam-asam amino. Asam amino tersusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N), namun kadang-kadang mengandung belerang (S) dan fosfor (P).

Asam-asam amino terdiri dari dua kelompok besar yaitu asam-asam amino esensil dan asam-asam amino tidak esensil.

Asam-asam amino hasil pencernaan makanan setelah sampai di sel-sel jaringan tubuh selanjutnya mengalami proses metabolisme tubuh dan sebagiannya lagi di sintesis menjadi protein sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Protein bagi tubuh berfungsi untuk:


1. pertumbuhan sel;
2. mengganti sel yang rusak atau mati;
3. mengatur proses di dalam tubuh;
4. sebagai penghasil energi;
5. membuat substansi penting, misalnya enzim dan hormon yang membantu proses metabolisme tubuh;
6. menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.


Baca juga: Louis Pasteur - Tokoh Penyelamat Dunia


Kekurangan protein, terutama pada anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan, dapat menyebabkan orang tersebut menderita penyakit kwashiorkor.

Penyakit ini menyebabkan terjadinya hambatan pertumbuhan, otot tidak berkembang dengan baik, menurunnya respon saraf psikomotorik, dan biasanya warna rambut pirang serta mudah rontok.

Pada wanita hamil, kebutuhan protein mengalami peningkatan. Protein ini sangat penting karena di dalam kandungan terdapat janin yang sangat membutuhkan protein untuk pertumbuhannya. Jika merujuk dari segi gizi, seorang wanita yang hamil di usia sebelum 17 tahun sangat tidak dianjurkan.

Hal ini karena besar kemungkinan wanita tersebut mengalami stress gizi. Ini disebabkan karena seorang ibu muda yang hamil juga masih membutuhkan banyak protein untuk pertumbuhan badannya sendiri, sedangkan di dalam kandungannya pun juga terdapat janin yang membutuhkan protein untuk pertumbuhannya. Jadi terjadi persaingan untuk memenuhi kebutuhan protein antara ibu dan janin.

Dalam pemenuhan gizi sehari-hari, terdapat ukuran tertentu yang harus dipenuhi oleh masing-masing individu sesuai kondisinya masing-masing.

Angka minimal kecukupan gizi yang harus dipenuhi disebut sebagai AKG atau Angka Kecukupan Gizi, yang pada masing-masing orang relatif berbeda, tergantung pada kondisi golongan umur, berat badan, tinggi badan dan juga kegiatan hariannya.




Berbagai jenis makanan yang merupakan sumber protein antara lain: telur ayam, ikan, daging, susu sapi, kentang kacang-kacangan, tempe, tahu, dan sebagainya.

Kita tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi protein melewati kebutuhan protein harian karena kelebihan protein tidak disimpan di dalam tubuh, melainkan dikeluarkan melalui air seni dan feces.