Cara Mudah Menguasai Passive Voice

Sobat PorosIlmu tahu passice voice? Ya. Ini adalah kalimat pasif dalam bahasa inggris yang seringkali digunakan dalam percakapan. Arti dari kalimat pasif sendiri adalah kalimat yang ‘pasif’ atau ‘tidak aktif’.

Wah, tentu saja, itu sih gak menjawab ya. Okay dech, intinya pahami bahwa subjek dalam kalimat itu tidak sedang aktif melakukan sesuatu atau dialah objek dari suatu pekerjaan.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat pasif ditandai dengan kata ‘di- atau ter-’ misalnya ‘dipukul, dibawa, diantat, dimarahi, tertabrak, tergores’.

Nah, kalau dalam bahasa inggris, passive voice juga punya ciri sendiri yang mudah dipahami. Ciri passive voice yaitu : “TO BE + VERB III”.

Hanya itu yang perlu kamu pahami dan hafalkan. To be diikuti dengan kata kerja bentuk ketiga. Lalu to be yang manakah yang perlu digunakan? To be yang digunakan mengikuti tenses kalimatnya.

Jadi kalau kamu sedang menggunakan past tense, maka gunakan kunci dari kalimat past tense yakni Verb II, atau to be bentuk II yakni Was/ Were.

Masih ingat dengan kunci-kunci utama dalam tenses bukan? Kalau lupa atau belum tahu, buruan di cek disini yaa.

Jadi, passive voice dalam Past Tense rumusnya menjadi S + Was/Were + Verb III

Contohnya:

  • The thieves were arrested by the police – Para pencuri itu ditangkap oleh polisi.
  • I wasn’t invited to their party – Saya tidak diundangke pesta mereka.

Begitu juga dengan passive voice di present tense dan perfect tense.

Kalau di Perfect Tense, rumusnya jadi S + Has/ Have + been + Verb III

Karena kunci utama dari perfect tense adalah has/have dan Verb III juga, maka kamu memerlukan To Be dan Verb III satu lagi, sehingga kamu perlu memunculkan to be dan dijadikan Verb III sehingga menjadi been.

Contohnya:

  • The book has been sent to the library – Bukunya telah dikirim ke perpustakaan.
  • Has the letter been sent? Sudahkan suratnya dikirim?