Proses Produksi: Definisi, Jenis-Jenis dan Kategori Proses Produksi

Untuk anda yang sudah bekerja di suatu perusahaan tertentu atau kalian yang sudah menempuh kuliah jurusan pangan dan sebagainya, istilah tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bukan. 

Akan tetapi, bagaimana dengan yang lainnya? Sebagian besar dari masyarakat yang jauh dari bidang perusahaan dan jurusan pangan tersebut mungkin banyak yang belum mengetahui istilah tersebut. 

Oleh sebab itu, artikel ini kita hadirkan untuk anda yang sedang membutuhkan wawasan luas atau informasi tambahan. Simak berikut ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai proses produksi.

Baca juga: Perilaku Konsumen: Definisi, Macam-macamnya dan Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Definisi Proses Produksi

Secara umum, definisi dari proses produksi adalah proses dimana seseorang atau kelompok dapat menciptakan suatu produk dengan ketentuan tertentu baik barang maupun jasa. 

Produk tersebut dibuat atau diciptakan karena diharapkan dapat memberi manfaat bagi para konsumennya. Selain itu, dalam pelaksanaannya proses produksi akan menggabungkan beberapa faktor-faktor untuk mendukung tercapainya tujuan.

Ada yang berpendapat lain bahwa proses produksi adalah proses dimana bahan baku dan bahan pembantu akan diolah menjadi bahan jadi atau produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi. 


Seperti apa yang telah dijelaskan diatas bahwa proses produksi tersebut akan menghasilkan suatu produk barang maupun jasa. Lalu barang dan jasa seperti apa yang dimaksudkan? Barang yang dimaksud adalah barang yang mempunyai sifat-sifat fisik atau kimia dan juga mempunyai masa waktu. Sedangkan jasa tidak memiliki sifat dan juga waktu seperti barang. 


Setelah mengetahui penjelasan mengenai definisi proses produksi, mari kita simak beberapa tujuan-tujuan penting dari proses tersebut.


• Agar perusahaan dapat terus berkembang.
• Mencari keuntungan agar kemakmuran dapat tercapai.
• Menyediakan kembali produk-produk yang mungkin telah rusak, kadaluarsa atau bahkan habis.
• Memberikan nilai tambah bagi suatu produk agar mendapatkan nilai jual yang tinggi pula.
• Perusahaan dapat menghasilkan suatu barang atau pun jasa sesuai permintaan pasar baik pasar domestik maupun pasar internasional.


Baca juga: Perusahaan Manufaktur: Definisi, Ciri-ciri, Fungsi beserta Contoh Manufaktur

Jenis - jenis Proses Produksi

Kita semua tahu bahwa yang dinamakan suatu proses itu membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Ada yang membutuhkan waktu singkat, ada pula yang membutuhkan waktu yang lumayan panjang. Hal tersebut berlaku pada proses produksi ini juga. Jenis-jenis proses produksi ini dibedakan menjadi 4 jenis, antara lain:

1. Produksi Jangka Pendek: proses produksi dalam waktu jangka pendek ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Prosesnya justru cepat dan langsung menghasilkan produk tertentu seperti roti bakar, batagor, kebab, cilok dan lain-lain.


2. Produksi Jangka Panjang: proses ini berbanding terbalik dengan proses sebelumnya karena proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memproses atau membuat suatu produk. Misalnya membangun masjid, menanam padi, menanam mangga dan lain-lain.


3. Produksi Terus-Menerus: proses produksinya akan terus-menerus dilakukan dan juga memerlukan waktu yang bertahap untuk mengolah produk dari barang mentah menjadi barang jadi. Misalnya seperti pada pabrik gula, kertas, karet dan lain-lain.


4. Produksi Berselingan: proses produksi ini akan menggabungkan bahan-bahan baku menjadi suatu barang jadi. Misalnya seperti sepeda motor, dimana setiap bagian-bagiannya terpisah seperti stir, ban, mesin, knalpot dan sebagainya akan digabungkan menjadi satu kesatuan hingga menghasilkan suatu produk yaitu sepeda motor.


Baca juga: Biaya Produksi: Definisi, Tujuan, Unsur-unsur serta Jenis dari Biaya Produksi

Kategori Dalam Proses Produksi

Dalam proses produksi tersebut, ada beberapa kategori yang perlu diperhatikan karena setiap prosesnya berbeda-beda. Simak berikut ini:

1. Berdasarkan Proses• Produksi langsung: didalam produksi langsung ini dibagi lagi menjadi 2 yaitu produksi primer dan sekunder. Produksi primer ini kegiatannya langsung mengambil produk yang berada di alam seperti pertanian, pertambangan, perikanan dan lain-lain. Sedangkan pada produksi sekunder, menambahkan nilai lebih pada barang yang telah ada sebelumnya misalnya seperti kayu yang kemudian ditambahkan nilainya menjadi sebuah rumah, baja untuk membuat sebuah jembatan dan masih banyak contoh lainnya.

• Produksi tidak langsung: proses ini membutuhkan keahlian atau jasa dari orang lain. Misalnya seperti jasa montir, jasa kesehatan, jasa konsultasi dan lain-lain.

2. Berdasarkan Sifat Proses ProduksiAda 4 bagian dari sifat proses produksi ini, yaitu proses ekstraktif, analitik, fabrikasi dan sintetik. Berikut penjelasannya:


• Proses ekstraktif: kegiatannya hampir sama dengan yang sebelumnya yaitu, mengambil produk secara langsung dari alam.
• Proses analitik: kegiatannya akan memisahkan produk tertentu menjadi lebih banyak lagi namun dengan bentuk yang mirip seperti aslinya.
• Proses fabrikasi: proses ini akan mengolah dan mengubah bahan baku yang ada menjadi suatu produk baru.
• Proses sintetik: proses ini berbanding terbalik dengan proses analitik. Dalam proses ini, kegiatannya akan menggabungkan bahan-bahan tertentu menjadi suatu produk. Biasanya proses ini sering disebut juga sebagai proses perakitan.

3. Berdasarkan Jangka Waktu ProduksiProses produksi yang terakhir ini dibagi lagi dalam 2 kategori, yaitu terus-menerus dan terputus-putus. Berikut penjelasannya:


• Produksi terus-menerus: dalam pelaksanaannya, kegiatan ini memerlukan fasilitas  tertentu. Proses ini tidak terpengaruh atau tergantung kepada musim dan waktu.
• Produksi terputus-putus: dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tidak dilakukan setiap saat. Jadi, tergantung dengan pesanan, musim dan lain-lain.
Demikian penjelasan mengenai proses produksi, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya.