Pasar Monopolistik: Definisi, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan pasar monopolistik

Kita semua tahu bahwa pasar itu banyak macamnya, ada lebih dari satu pasar yang berlaku di indonesia ini dan semuanya bisa keamu jumpai di sekeliling anda. Namun, apakah anda tahu dengan pasar yang satu ini, yaitu pasar monopolistik. 

Apabila anda belum merasa paham dengan istilah pasar tersebut, artikel ini akan membantu anda untuk memberi wawasan yang lebih luar mengenai pasar monopolistik tersebut. Simak penjelasannya berikut ini.


Definisi Pasar Monopolistik

Secara umum, definisi pasar monopolistik adalah pasar yang didalamnya terdapat lebih dari satu penjual atau produsen. Setiap penjualnya akan menjual produk yang berbeda-beda. Ada yang menjual produk sejenis namun keunikan dan ciri khasnya berbeda dan sebagainya. 

Pasar monopolistik ini juga sering disebut sebagai pasar persaingan tidak sempurna. Mengapa demikian? karena kita bisa lihat bahwa pasar tersebut memiliki banyak penjual didalamnya serta produk-produk yang dijual pun sangat beragam. 

Hal itu mengakibatkan pasar menjadi tidak terorganisir dengan baik sehingga pasar tersebut sering disebut juga sebagai pasar persaingan tidak sempurna. Dalam pasar ini, daya tarik konsumen terhadap suatu produk adalah hal yang paling utama ketimbang harga. 


Baca juga: Produk Domestik Bruto (PDB): Pengertian, Fungsi, Macam-macamnya serta pendekatan yang berada dalam PDB


Ciri - ciri Pasar Monopolistik

Seperti yang kita tahu bahwa pasar tidak hanya ada satu jenis saja. Oleh karena itu untuk dapat membedakannya, kita harus dapat mengetahui apa saja ciri atau karakteristik dari berbagai macam pasar khususnya bagi pasar monopolistik ini. Berikut adalah ciri-ciri atau karakteristik dari pasar monopolistik:

1. Memiliki penjual atau produsen lebih dari satu
Sangat mudah untuk dapat mengenali pasar monopolistik ini dikarenakan banyaknya penjual yang beraktivitas dalam pasar tersebut. 

2. Memiliki banyak produk yang sejenis namun keunikannya berbeda
Dalam pasar monopolistik ini produsen akan menjual berbagai macam produk yang bahkan memiliki manfaat yang sama namun keunikannya berbeda. 

Perbedaan tersebut bisa saja terjadi para cara pengemasannya, corak, bentuk, kualitas hingga sistem pembayarannya. Dan keunikan tersebut bisa kita sebut juga sebagai close substitute karena produknya yang hampir mirip.

3. Harga dapat ditentukan oleh produsen atau penjual langsung
Pada umunya, produk yang dihasilkan adalah sama dalam hal kegunaannya ataupun manfaatnya namun yang berbeda adalah keunikan dari masing-masing produk tersebut. 

Dengan keunikan tersebutlah perusahaan dapat menentukan harga produknya masing-masing. Misalnya saja pada industri sabun, produsen yang satu membuat sabun dengan manfaat menjaga kulit agar tetap glowing sedangkan yang satunya lagi membuat sabun dengan manfaat menjaga kulit dari sinar UV. Kedua produsen tersebut dapat menentukan harga produknya masing-masing.

4. Tidak adanya peraturan khusus
Sistem dalam pasar monopolistik ini akan memudahkan bagi penjual ketika berhadapan dengan suatu masalah. Apabila penjualan produk tersebut lancar dan dapat memperoleh laba sebanyak-banyaknya maka penjual akan tetap berada diposisi tersebut. Namun ketika produk yang dijual tersebut tidak laku dan sepi konsumen maka penjual dapat meninggalkan pasar tersebut. 

5. Adanya promosi yang dilakukan oleh penjual
Dalam setiap kegiatan yang ada dipasar, promosi sangatlah penting bagi penjual agar dapat menarik hati para konsumennya dan juga memperoleh laba. Tak terkecualikan dalam pasar monopolistik ini. 

Apalagi, produsen-produsen yang ada tidak hanya satu namun lebih dari satu, maka dari itu produsen haruslah giat melakukan promosi tersebut. 


Baca juga: Pasar Modern: Definisi, Karakteristik, kelebihan dan kekurangan pasar modern


Keuntungan dan Kelemahan Pasar Monopolistik

Setiap pasar juga pasti mempunyai keuntungan dan kelemahan masing-masing. Bagaimana dengan pasar monopolistik itu sendiri? Mari kita simak dibawah ini.

1. Keuntungan pasar monopolistik
Keuntungan ini akan dimiliki oleh para konsumen secara langsung. Bagaimana tidak? Pasalnya produsen-produsen yang berjualan tidak hanya satu akan tetapi lebih dari satu. Alhasil, produk yang dijual pun beragam dan hal tersebut membuat para konsumen dapat memilih satu atau bahkan lebih produk yang unik-unik pula.

Penjualnya dapat masuk pasar dan keluar pasar dengan mudah karena tidak ada sistem yang mengatur tentang hal itu. 

Membuat pasar menjadi ramai. Semakin banyaknya konsumen yang membeli produk tersebut makan semakin banyak pula keuntungan yang didapatkan.

Ketika ada banyak produsen pasti ada satu atau beberapa yang sangat diminati oleh konsumen. Hal tersebut dapat membuat para konsumen menjadi loyal terhadap produsen tersebut.

Baca juga: Komunikasi Bisnis: Definisi, Tujuan, Unsur dan Jenis-jenisnya

2. Kelemahan Pasar Monopolistik
Dengan banyaknya produsen dalam pasar tersebut maka pasar akan semakin ketat. Ada yang dapat bertahan, ada yang menguasai, ada pula yang tidak dapat bertahan. Hal tersebut akan membuat penjual yang tidak mampu bertahan menjadi tergeser  posisinya di pasar.

Pasar ini hanya akan diduduki oleh produsen-produsen yang memiliki modal besar saja. 

Semakin tinggi nilai keunikan suatu produk maka akan semakin tinggi pula harga yang harus dibayarkan.

Demikianlah penjelasan mengenai pasar monopolistik, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya.