Supply Chain Management: Pengertian, Komponen, Tujuan, dan Prosesnya

Pengertian Supply Chain Management

Pengertian supply chain management merupakan pengelolaan dan pengawasan rantai siklus, dimulai dari barang mentah, pembayaran, informasi dari pemasok ke produsen, lalu ke pedagang grosir kemudian hingga pengecer sampai ke konsumen. 

Rantai pasokan merupakan jaringan fisik dalam SCM. Terdiri dari semua perusahaan yang memiliki peran dalam memenuhi bahan baku, produksi barang, hingga pengiriman barang kepada pengguna akhir. Jika rantai pasokan merupakan jaringan fisik, SCM atau manajemen rantai pasokan merupakan suatu metode maupun cara, alat serta pendekatan dalam pengelolaan barang. 

SCM haruslah melibatkan koordinasi serta integrasi dari dari tujuan tujuan di atas. Hal lain yang perlu dipastikan adalah permasalahan pembiayaan. Pembiayaan haruslah seminimal mungkin serta dapat membuat asumsi saat dibutuhkan terhadap stok produk, agar stok tidak berlebihan.

Baca juga: Pengertian Kelangkaan dan Faktor Penyebab Kelangkaan

Supply Chain Management Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa definisi supply chain management, tetapi kali ini hanya akan dibahas 7 definisi menurut para ahli. Beberapa definisi tersebut diantaranya, sebagai berikut:

1. James A. dan Mona J. Fitzsimmons
James dan Mona mendefinisikan SCM sebagai suatu sistem pendekatan total. Sistem tersebut berguna untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan memakai teknologi informasi. Teknologi informasi digunakan dalam mengkoordinasikan semua elemen supply chain, mulai dari pemasok hingga ke pengecer.

2. Chase, Aquilano, dan Jacobs
Pengertian SCM menurut Chase, Aquilano, dan Jacob, SCM merupakan suatu sistem yang diterapkan dalam pendekatan secara total guna mengelola seluruh aliran informasi, bahan serta jasa, mulai dari bahan baku melalui pabrik dan gudang hingga kepada konsumen akhir.

3. Russell dan Taylor
SCM menurut Russell dan Taylor adalah arus informasi, produk serta pelayanan dalam seluruh jaringan, dari pelanggan, perusahaan sampai pemasok, yang dikelola melalui suatu proses.

4. Stevenson
Pengertian SCM menurut Stevenson ialah suatu koordinasi strategis dari rantai pasokan yang memiliki tujuan guna mengintegrasikan manajemen penawaran serta permintaan.

5. Robert J. Vokurka, Gail M. Zank, dan Carl M. Lund III
SCM menurut Robert, Gail, dan Lund merupakan semua kegiatan yang ikut terlibat dalam menghantarkan produk mulai dari bahan baku melalui pelanggan. Hal tersebut termasuk manufaktur serta perakitan, sumber bahan baku juga suku cadang, pergudangan serta pelacakan inventaris, pesanan masuk dan manajemen pesanan, distribusi dari semua saluran, pengiriman kepada pelanggan, serta sistem informasi yang dibutuhkan guna memantau semua kegiatan. 

6. Simchi-Levi, David, Philip Kaminsky, dan Edith
Menurut Simchi-Levi, David, Philip Kaminsky, dan Edith, SCM merupakan suatu rangkaian pendekatan yang diaplikasikan untuk mengintegrasikan produsen, pemasok, gudang serta toko secara efektif. Integrasi tersebut akan membuat persediaan barang dapat diproduksi juga didistribusikan dalam jumlah yang tepat, dengan lokasi yang tepat, serta waktu yang tepat pula. Jika semua itu dapat dilakukan maka biaya keseluruhan dari sistem dapat diminimalisir, bersamaan dalam usaha memuaskan kebutuhan dan layanan.

7. Heizer dan Rander
Pengertian SCM menurut Heizer dan Rander merupakan pengelolaan dari berbagai kegiatan guna mendapatkan bahan memperoleh bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. Setelah itu produk tersebut dikirimkan kepada konsumen melalui sistem distribusi.

Baca juga: Memahami Hukum Walras dalam Sistem Ekonomi

Komponen Supply Chain Management

Terdapat beberapa komponen yang harus dipahami, jika mengacu pada pengertian SCM di atas. Beberapa komponen tersebut adalah:

1. Upstream Supply Chain
Hubungan antara perusahaan dengan vendor ataupun pihak lain dalam hal transfer barang diurus oleh upstream supply chain. Sehingga barang barang yang diproduksi oleh perusahaan tidak dapat langsung sampai ke tangan konsumen. Namun, disalurkan kepada perusahaan penyalur lainnya.

Sebagai contoh suatu perusahaan yang memproduksi laptop. Produk laptop tersebut tidak dapat secara langsung sampai ke tangan konsumen. Namun, pihak manufaktur terlebih dahulu mengirim produk tersebut ke suplier.

2. Downstream Supply Chain
Downstream supply chain mangement merupakan manajemen yang mengurusi transfer barang dari perusahaan langsung ke konsumen. Sehingga jika upstream supply chain harus melewati supplier terlebih dahulu, sedangkan downstream dapat langsung dibeli oleh konsumen.

Contoh dari manajemen tersebut yakni mebel. Jadi, produk dibuat langsung sesuai dengan keinginan konsumen, dan dapat langsung dibeli oleh konsumen.

3. Internal Supply Chain
Internal supply chain management berkaitan erat dengan aktivitas pemasukan barang. Hal yang kerap menjadi perhatian yakni manajemen produksi, pabrikasi, serta kontrol ketersediaan bahan baku.

Tujuan Supply Chain Management

Tujuan dari manajemen rantai pasokan menurut Stevenson, merupakan penyelarasan permintaan juga penawaran secara efektif serta efisien. Beberapa masalah utama yang terdapat dalam rantai pasokan berhubungan dengan:
• Penentapan tingkat outsourcing yang tepat
• Manajemen pengadaan barang
• Manajemen pemasok
• Pengelolaan hubungan dengan pelanggan
• Identifikasi masalah dan merespon masalah tersebut
• Manajemen risiko

Sedangkan tujuan strategis dari rantai pasokan menurut I Nyoman Pujawan, untuk memenangkan persaingan pasar atau paling tidak untuk bertahan. Oleh karena itu, untuk menjadi pemenang dalam persaingan pasar maka rantai pasokan harus dapat menyediakan produk yang berkualitas, memiliki variasi, tepat waktu serta murah.

Baca juga: Pengertian Inflasi dan Penyebabnya

Proses Supply Chain Management

Terdapat tiga tanggung jawab dari proses manajemen rantai pasokan. Tiga tanggung jawab tersebut, yakni:

1. Arus Material
Arus ini melibatkan pergerakan produk mentah dari suplier kepada konsumen. Selain itu, juga pengembalian produk, layanan, daur ulang serta pembuangan oleh konsumen.

2. Arus Informasi
Arus ini berisikan prakiraan permintaan, informasi perpindahan barang, serta update status barang apakah telah terkirim maupun belum.

3. Arus Finansial
Arus berisikan pembayaran, alur perkreditan, penjadwalan pembayaran sampai persetujuan kepemilikan.

Alur informasi yang akurat serta dapat bergerak dengan mudah di antara mata rantai, dan juga pergerakan barang yang efektif serta efisien menjadi faktor kunci dari keberhasilan dalam manajemen rantai pasokan.  Beberapa pemain dalam rantai pasokan menurut indrajit dan djokopranoto, antara lain: manufacturer, supplier, distributor, retail outlets serta customers.

Permasalahan di Dalam Supply Chain Management

Terdapat beberapa hal yang harus dapat dikendalikan oleh manajemen rantai pasokan. Mereka harus tahu wilayah jaringan distribusi mulai dari jumlah, lokasi suplier, fasilitas produksi, pusat distribusi, gudang hingga sampai pelanggan. Umumnya, mereka memikirkan strategi distribusi yang dilakukan. Strategi tersebut, antara lain, desentralisasi maupun sentralisasi, pengapalan langsung, logistik pihak ketiga, berlabuh silang ataupun strategi tarik menarik.

Manajemen rantai pasokan akan memerlukan sistem informasi yang nanti dapat diintegrasikan dengan cepat agar proses distribusi barang dapat berjalan lancar. Mereka harus membagu informasi harga, dan juga inventaris hingga urusan transportasi. Bukan hanya itu saja, bidang ini juga diwajibkan mengatur syarat pembayaran serta juga metodologinya.

Jika dilihat dari pengertian manajemen rantai pasokan, bidang ini tergolong paling rumit serta sibuk. Hal ini karena mereka haris memastikan alur informasi dapat berjalan cepat serta terintegrasi secara merata agar stok barang tidak kekurangan ataupun tidak berlebihan.

Kadang hal yang membuat sulit ialah memastikan barang hingga sampai ke tangan konsumen dengan sistem pembayaran yang rinci. Diperlukan sistem khusus guna mengatur tahap ini, selain komunikasi para anggota dan pihak supplier hingga pengecer. Hal ini dikarenakan, mereka adalah salah satu dari rantai penting keberlangsungan hidup perusahaan.

Demikian penjelasan singkat tentang Supply Chain Management atau manajemen rantai pasokan, komponen, tujuan, dan prosesnya secara umum. Semoga artikel ini bermanfaat kita semua.