Daftar Pemberontakan di Indonesia Pasca Kemerdekaan
Indonesia sukses memproklamasikan kemerdekaannya pada
tanggal 17 Agustus 1945, tepatnya pada pukul 10.00. Ir. Soekarno dan DR. Muh
Hatta adalah sosok penting yang mewakili Indonesia dalam kemerdekaan tersebut.
Tentu saja kemerdekaan ini menjadi suatu anugerah yang luar
biasa bagi bangsa Indonesia. Sebab, kemerdekaan ini diperoleh dengan hasil
keringat sendiri, dan bukannya berupa hadiah dari pihak penjajah.

Namun, meski telah mencapai kemderdekaannya, bukan berarti
perjuangan telah usai. Masih banyak tugas besar dan berat yang menanti di
depan. Rupanya, banyak pihak yang masih meragukan dan belum mau menerima
kemerdekaan Indonesia ini secara lapang, terutama dari pihak Belanda.
Pasca kemerdekaan Indonesia, Belanda datang kembali ke
Indonesia dan mencoba kembali menguasai negeri yang sudah memproklamasikan
kemerdekaannnya ini. Tentu saja rakyat Indonesia enggan bila harus kembali
tunduk kepada para penjajah dari Barat ini. Untuk itu, dengan segenap jiwa dan
raga, rakyat Indonesia memutuskan untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
Upaya perjuangan mempertahankan kemerdekaan inilah yang
memicu terjadinya berbagai pemberontakan di mana -mana, hingga akhirnya,
disepakati perjanjian yang menyatakan bahwa pada akhirnya Belanda mengakui
kemerdekaan Indonesia.
Namun, meski Belanda sudah mengakui kemerdekaan Indonesia,
perjuangan dan pemberontakan rupanya masih saja muncul. Di daerah - daerah, ada
saja pemberontakan yang dilakukan dengan berbagai alasannya.
Lantas, apa saja pemberontakan di Indonesia yang terjadi
setelah kemerdekaan? Berikut ini adalah daftar pemberontakan di Indonesia pasca kemerdekaan yang bisa dijadikan referensi.
1) Peristiwa Madiun pada 18 September 1948
Peristiwa Madiun merupakan suatu pemeberontakan yang terjadi
di bawah pimpinan Moeso. Moeso yang baru kembali dari Moskow rupanya membawa
aliran kiri dan berusaha untuk merebut kendali kota Madiun.
Pemberontakan yang dilakukannya dalam rangka untuk
memproklamasikan “Sovyet Republik Indonesia”. Beruntung, pemberontakan ini
dapat ditumpas oleh pasukan Tentara Nasional Indonesia.
2) Pemberontakan Kartosuwiryo pada 19 Desember 1948
Pemberontakan yang terjadi di Jawa Barat ini dilakukan oleh
pasukan Darul Islam. Pemberontakan ini terjadi di bawah pimpinan Kartosuwiryo.
Pemberontakan ini berhasil ditakhlukkan olh pasukan Divisi Siliwangi.
3) Peristiwa APRA di Bandung pada 23 Januari 1950
APRA adalah singkatan dari Angkatan Perang Ratu Adil.
Pemberontakan APRA dipimpin oleh Westerling dengan tujuan untuk memberontak
terhadap Republik Indonesia Serikat. Namun, pada 24 Januari 1950, pemberontakan
APRA berhasil diatasi.
4) Peristiwa Andi Aziz di Ujungpandan pda 5 April 1950
Andi Aziz merupakan seorang bekas anggota KNIL. Ia
memberontak kepada RIS. Meski sempat memberontak, ia akhirnya menyerah pada
tanggal 26 April 1950.
5) Peristiwa RMS di Maluku pada 1 November 1950
Peristiwa RMS atau Republik Maluku Selatan ini berlangsung
di bawah panji pimpinan Soumokul yang berupaya memberontak terhadap RIS.
Pemberontakan ini berhasil ditumpas oleh TNI yang dipimpin oleh Slamet Riyadi.
Sayang, Slamet Riyadi harus gugur dalam peristiwa RMS tersebut.
6) Pemberontakan Ibnu Hajar di Kalimantan Selatan
Pemberontakan Ibnu Hajar yang terjadi di Kalimantan Selatan
ini dipimpin oleh Ibnu Hajar. Ibnu Hajar berhasil ditangkap pada bulan Desember
1949.
7) Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah pada 1949 - 1962
Pemberontakan yang dilakukan oleh DI/TII atau Darul Islam/
Tentara Islam Indonesia ini berada di bawah pimpinan Kartosuwiryo.
Pemberontakan dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama. Dalam pemberontakan
ini, Kartosuwiryo berkeinginan untuk membentuk negara Islam di Indonesia.
8) Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan pada 1957
Selain di jawa Tengah, pemberontakan DI/TII juga terjadi di
tempat lain, termasuk di Sulawesi Selatan. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi
Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar dan bertujuan untuk memberontak kepada
Republik Indonesia. Kahar Muzakar sendiri akhirnya menyerah pada tanggal 17
Agustus 1957.
9) Pemberontakan DI/TII di Brebes Jawa Tengah
Pemberontakan DI/TII yang terjadi di Brebes Jawa Tengah ini
dilakukan di bawah pimpinan Amir Fatah.
10) Pemberontakan DI/TII di Aceh
Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Dauh Beureuh.
11) Pemberontakan AMI di Kebumen, Jawa Tengah
AMI merupakan singkatan dari Angkatan Muda Islam. AMI yang
berlokasi di Kebumen Jawa Tengah ini berupaya mengadakan suatu pemberontakan
yang dilakukan di bawah pimpinan Kiai Somalangu.
12) Pemberontakan Batalyon 246
Peristiwa Pemberontakan Batalyon 246 terjadi di Kudus, Jawa
Tengah. Pemberontakan ini berhasil digagalkan oleh para Tentara Nasional
Indonesia.
13) Peristiwa MMC di Jawa Tengah
Peristiwa MMC adalah suatu pemberontakan yang terjadi di
lereng Merapi dan Merbabu Jawa Tengah. Para pemuda yang melakukan pemberontakan
terhadap Republik Indonesia ini menamakan dirinya sebagai MMC atau Merapi
Merbabu Complek.
14) Pemberontakan PRRI di Sulawesi pada 1958 - 1961
Pemberontakan PRRI ini adalah singkatan dari Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia. Pemberontakan PRRI berlangsung di Sulawesi.
15) Pemberontakan Permesta di Sulawesi pada 1958 - 1961
Permesta merupakan singkatan dari Perjuangan Rakyat Semesta.
Pemberontakan Permesta dilakukan di Sulawesi.
16) Pemberontakan G 30 S/PKI pada 30 September 1965
Pemberontakan G 30 S PKI ini dianggap sebagai suatu bentuk
pengkhianatan yang dilakukan oleh kelompok Dewan Revolusi Indonesia yang
dipimpin oleh Letkol Untung, komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen
Cakrabirawa.
Atas peristiwa ini, kemudian PKI berserta ormas -ormasnya
dibekukan. Yang termasuk dalam Ormas PKI meliputi Revolusi Rakyat (PR), Gerakan
Wanita Indonesia (Gerwani), Barisan Tani Indonesia (BTI), COnsentrasi Gerakan
Mahasiswa Indonesia (CGMI). Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (Perhim), Ikatan
Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI), serta Himpunan Sarjana Indonesia (HSI).