Pengertian, Syarat, Contoh dan Jenis Paragraf

Kata “paragraf” tentu sudah sering kamu dengar bukan? Setiap kali menyusun sekumpulan kalimat, membuat artikel atau bahkan buku, berarti kamu telah menuliskan paragraf- paragraf tertentu. Lantas, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan paragraf?


Pengertian paragraf

Paragraf adalah suatu pasal atau bagian dari bab yang membentuk sebuah pikiran atau ide pokok. Pengertian lain dari paragraf adalah karangan sederhana yang terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan dan memiliki satu pikiran utama yang didukung oleh beberapa pikiran penjelas.

Di dalam pelajaran bahasa Indonesia, pengertian paragraf yang sering dijadikan rujukan adalah pengertian yang kedua, atau sederhananya adalah sekumpulan paragraf dengan satu pikiran utama.


Syarat paragraf

Sekumpulan kalimat yang ada memang tidak lantas bisa dikatakan sebagai paragraf. Sebuah paragraf yang baik, memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut beberapa syarat suatu paragraf :


  1. Mempunyai satu pikiran utama yang menjiwai isi dari keseluruhan paragraf.
  2. Memiliki beberapa pikiran penjelas yang mendukung pikiran utama.
  3. Pada tiap pikiran penjelas disusun secara logis.
  4. Setiap kalimat dalam paragraf saling berhubungan satu sama lain.
  5. Pikiran utama terdapat pada kalimat utama atau dapat juga tersirat pada kalimat penjelasnya.
  6. Pikiran penjelas terdapat di dalam kalimat-kalimat penjelas.


Jenis Jenis paragraf

Bentuk paragraf ada bermacam-macam. Berdasarkan letak pikiran utamanya, paragraf dibedakan menjadi 6, yakni paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran, paragraf pertanyaan, paragraf sebab akibat dan paragraf menyebar atau tersirat. Berikut keterangan masing-masing jenis paragraf.

Paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak kalimat utama atau pikiran utamanya ada di awal paragraf. Tips untuk menghafalkan paragraf deduktif ini bisa diingat dari kata “DE-duktif”, artikan saja “DE-“ ini dengan “depan”. Jadi, deduktif artinya kalimat utama ada di depan.

Contoh paragraf deduktif :
Doraemon merupakan film kartun yang mengisahkan tentang robot masa depan yang kembali ke masa lalu. Seperti biasa, robot masa depan selalu memiliki aneka peralatan canggih. Dengan peralatan canggihnya inilah, Doraemon bertugas untuk menolong Nobita kecil yang selalu mendapat masalah karena kecerobohannya. 



Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang letakkalimat utama atau pikiran utamanya ada di akhir paragraf. Paragraf induktif ini berkebalikan dengan paragraf deduktif.

Contoh paragraf induktif :
Dengan peralatan canggih, robot masa dapat mampu mengubah banyak hal dan membuat kagum orang-orang di masa lalu. Ya, seperti inilah kira-kira kisah robot dari masa depan yang datang ke masa lalu untuk menolong seorang anak kecil yang selalu bersikap ceroboh. Film kartun ini mengisahkan tentang Doraemon robot masa depan yang kembali ke masa lalu untuk menolong Nobita.

Paragraf campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang letak pikiran utamanya ada di awal paragraf dan dipertegas lagi di akhir paragraf. Jadi, paragraf ini bisa dikatakan campuran dari jenis paragraf deduktif dan induktif.

Contoh paragraf campuran :
Film ini
Seperti biasa, robot masa depan selalu memiliki aneka peralatan canggih. Dengan peralatan canggihnya inilah, robot masa dapat mampu mengubah banyak hal dan membuat kagum orang-orang di masa lalu. Ya, seperti inilah kisah robot dari masa depan yang datang ke masa lalu untuk menolong seorang anak kecil yang selalu bersikap ceroboh. Film kartun ini mengisahkan tentang Doraemon robot masa depan yang kembali ke masa lalu untuk menolong Nobita.

Baca juga: Belajar Kata Sandang dan Contoh Kata Sandang Lengkap

Paragraf pertanyaan
Paragraf pertanyaan ini merupakan paragraf yang pikiran utama atau kalimat utamanya merupakan pertanyaan dan kalimat-kalimat penjelasnya merupakan jawaban pertanyaan dari pikiran utama atau kalimat utamanya tersebut.

Contoh paragraf pertanyaan :
Bagaimana kita mengetahui bahwa seorang dokter telah memberikan pelayanan yang bertanggung jawab atau tidak? Untuk menilai hal seperti ini memang sulit. Hubungan dokter dengan pasien sering terjalin secara seimbang. Dalam artian, seorang pasien yang bertindak sebagai penerima jasa tidak dapat melakukan penilaian secara tepat terhadap pekerjaan yang dilakukan dokternya. Oleh karenanya, ia hanya dapat sepenuhnya pasrah dan percaya. Sayangnya, kepercayaan yang begitu jauh membuatnya tidak tahu kalau dokter yang dimintainya tolong dapat menipunya.

Paragraf sebab akibat
Paragraf sebab akibat adalah paragraf yang pikiran utama dan pikiran -pikiran penjelasnya mempunyai hubungan sebab akibat.

Contoh paragraf sebab akibat :
Laiknya setiap makhluk hidup yang mempunyai kodrat untuk mati, seorang manusia pun pada akhirnya harus mengalami kematian. Entah mereka akan menjadi tua kemudian mati, atau didahului sakit atau tidak, pada akhirnya tak ada yang bisa menghindari kematian. Untuk itu, sudah selayaknya kalau kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Setiap detik dari kehidupan itu sangat berharga karena ketika kita mati, tak ada jalan untuk berbalik arah dan kembali. Kehidupan yang terbatas waktu ini harus bisa bermanfaat dan berharga.

Paragraf menyebar (tersirat)
Jenis paragraf menyebar adalah paragraf yang tidak mempunyai paragrafutama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.

Contoh paragraf menyebar :

Awan mendung menyelimuti wajah ibu kota seolah siap menumpahkan air matanya. Siap membuat jalanan ibu kota –sekali lagi– tergenang banjir. Banjir memang ritual rutin di ibukota kalau musim penghujan sedang melanda. Banjir yang merepotkan. Meski begitu, awan mendung itu tak mampu menyapu senyuman dari wajah gadis kecil itu. Wajahnya yang bulat chubby dan dihiasi lesung pipit terus saja menebarkan senyuman seolah ingin memberi tahu dunia bahwa hatinya sedang dilanda badai kebahagiaan.