Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Ekologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan lingkungan sendiri terbagi menjadi dua, yakni lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.

Lingkungan biotik merupakan lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup (manusia, tumbuhan dan hewan) yang melakukan interaksi secara langsung. Sedangkan, lingkungan abiotik adalah lingkungan yang terdiri dari makhluk yang tidak hidup. Misalnya, suhu, cahaya, air , PH, mineral, garam dan kadar garam. Yang mana, lingkungan abiotik ini juga berkaitan dengan organisme secara tidak langsung.

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Dalam ekologi, dipelajari bagaimana suatu hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan itu berlangsung. Makhluk hidup dapat berinteraksi dengan lingkungan biotik maupun dengan lingkungan abiotik.
Pada interaksi makhluk hidup yang terjadi dengan lingkungan biotik, dapat dibagi menjadi 4, yakni :
  1. Populasi yakni organisme sejenis yang hidup di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu. Misalnya: populasi manusia di Universitas Indonesia tahun 2015.
  2. Komunitas, yakni kumpulan dari berbagai populasi yang saling berinteraksi dan hidup di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu. Misalnya: komunitas mahasiswa di Turki.
  3. Ekosistem, yakni interaksi seluruh komponen biotik yang membentuk komunitas, yang dikenal sebagai sistem lingkungan. Misalnya: ekosistem hutan.
  4. Biosfer, yakni suatu tempat terjadinya interaksi seluruh ekosistem di Bumi
Interaksi antar Individu dalam Populasi
Interaksi yang terjadi antar individu dalam populasi bisa kompetisi ataupun simbiosis. Interaksi ini bisa bertujuan untuk memperoleh makanan, mempertahankan diri, maupun perkawinan.

Interaksi antar Individu dalam Komunitas
Interaksi individu dalam komunitas bisa dibagi menjadi 4 simbiosis, yakni:
  1. Simbiosis Mutualisme, yakni suatu interaksi yang saling menguntungkan antar individu. Misalnya: lebah yang menghisap sari bunga, maka baik lebah maupun bunga akan mendapatkan keuntungannya masing-masing.
  2. Simbiosis Komensalisme, yakni suatu interaksi dimana hanya salah satu pihak saja yang diuntungkan, sedangkan pihak yang lain tidak dirugikan. Misalnya: anggrek dengan pohon yang menjadi tempat melekatnya. Dalam hal ini, anggrek mendapat keuntungan dari tempat hidup yang diperoleh dari pohon inangnya, namun pohon inangnya tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan.
  3. Simbiosis Parasitisme, yakni interaksi dimana salah satu pihak diuntungkan dan pihak lain dirugikan. Misalnya: cacing pita pada tubuh manusia. Cacing pita dapat memperoleh keuntungan dari manusia berupa makanan dan tempat berkembangbiak, sedangkan manusia justru dirugikan karena bisa menyebabkan penyakit.
  4. Simbiosis Netral, yakni interaksi dimana tidak ada yang dirugikan maupun diuntungkan. Misalnya: capung dengan sapi. Interaksi yang terjadi pada keduanya tidak ada yang mendapat keuntungan juga tidak mendapat kerugian apapun.